Menstruasi - alias haid - sebagaimana yang mungkin kamu sudah tahu, adalah ketika darah dan jaringan pada rahim keluar dari vagina kamu, Bela. Ini biasanya terjadi setiap bulan. Siklus menstruasi yang kamu alami akan membantu tubuhmu mempersiapkan kehamilan setiap bulan. Ini juga yang membuatmu mengalami menstruasi jika kamu tidak hamil. Nah, siklus dan menstruasimu sendiri dikendalikan oleh hormon, seperti estrogen dan progesteron.
Kamu mungkin telah membaca dan berdiskusi dengan cukup banyak tentang menstruasi dan menjadikanmu cukup kaya akan informasi siklus bulanan wanita yang satu ini. Namun, sudahkah kamu juga telah mengetahui dan menyadari tujuh hal ini? Yuk, cek list-nya!
1. Siklus yang lancar bukan jaminan kamu subur
Menurut Dr. Lauren Streitcher, profesor OBGYN di Medical School of Northwestern University, siklus menstruasi yang lancar tidak menjamin kesuburanmu. Kamu tetap dapat mengalami haid tanpa harus melepaskan telur atau yang lebih dikenal dengan istilah siklus anovulasi.
American Pregnancy Association juga menyatakan bahwa kamu tetap dapat mengalami ovulasi di antara hari ke-11 dan 21 pada siklusmu. Dibandingkan harus berpatokan pada hari-hari tersebut, kamu dapat mengetahui masa ovulasi dengan mengecek suhu tubuh basal dan cairan lendir serviks setiap hari.
2. Siklus reguler tidak harus berlangsung selama 28 hari
Siklus menstruasi dapat terjadi dalam jangka waktu 21 hingga 35 hari. Namun bila kamu mendapatkan haid di dalam rentang tersebut pun, bukan berarti siklusmu tergolong reguler.
Bahkan ketika berada di antara 21 hingga 35 hari pun, periodemu belum dianggap reguler bila jumlah hari yang kamu lalui tidak stabil. Seperti contoh, bila bulan lalu siklusmu 24 hari, bulan ini 30 hari, dan bulan depan 21 hari, artinya siklusmu belum termasuk reguler. Hal ini juga berarti kamu tidak mengalami ovulasi secara periodik.
3. Kamu tetap dapat hamil selama masa menstruasi
Sperma dapat hidup sampai lima hari di dalam tubuhmu. Artinya bila kamu mempunyai siklus haid yang lebih pendek dan menyebabkan ovulasi lebih cepat, kamu tetap memiliki kans hamil saat melakukan seks di hari akhir menstruasi.
Kamu pun harus memahami perbedaan antara pendarahan menstruasi dan pendarahan ovulasi atau yang juga disebut pendarahan (bercak) tengah siklus. kalau masih bingung dengan pola ini, kamu dapat berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui dengan jelas kapan kamu mencapai masa subur.
4. PMS adalah hal yang sangat nyata
Kalau kamu termasuk golongan yang tak pernah tersiksa lantaran PMS, bersyukurlah. Pasalnya ada banyak wanita lain yang mengalami mood swing parah, diare, migrain, kram, ngidam, dan beragam gejala PMS lainnya.
Hari terakhir siklus alias sehari sebelum hari pertama menstruasi adalah waktu puncak terjadinya PMS. Menurut Dr. Adeeti Gupta dari Walk in GYN Care, level progesteron dan estrogen akan berfluktuasi secara tiba-tiba sehingga menyebabkan berbagai keluhan yang cukup menyiksa baik secara fisik maupun emosional.
5. Makanan memengaruhi menstruasi
Untuk mengatasi PMS, tindakan preventif yang dapat kamu lakukan adalah dengan menjaga keseimbangan diet yang penuh dengan buah dan sayur segar, protein, karbohidrat kompleks, dan lemak baik. Menurut Keeley Semler, seorang pendamping kelahiran yang berbasis di California, ada banyak buku dan penelitian yang membahas perihal korelasi makanan dan menstruasi.
Namun, tidak setiap jenis diet cocok untuk semua orang. Karena itu, kamu pun harus mencari sendiri diet yang seperti apa yang cocok untukmu.
6. Menstruasi tidak harus 'bulanan'
Alyssa Dweck dari klinik OBGYN Mt. Sinai School of Medicine menyatakan bahwa tidak ada alasan medis untukmu mengalami menstruasi setiap bulan. Seemler juga menyatakan bahwa siklus yang tidak reguler tidak selalu berarti sebagai isu tersendiri, tetapi karena pada dasarnya setiap tubuh manusia unik.
Saat kali pertama pil KB diperkenalkan di tahun '60 an dan '70 an, ginekolog dan peneliti menemukan bahwa kebanyakan wanita yang menggunakan obat-obatan tersebut untuk mendapat jaminan bahwa mereka tidak akan hamil. Padahal dengan demikian, artinya siklus menstruasi yang terjadi pun bukanlah karena siklus alami tubuh, melainkan farmalogis.
7. Menstruasi itu mahal
idak percaya? Berhitung saja. Berapa banyak biaya yang harus kamu keluarkan untuk biaya tampon atau pembalut, pil KB, obat-obatan pereda nyeri, dan berbagai pendukung lainnya?
Walau begitu, jangan mengeluh. Faktanya, masih banyak pula wanita lain yang bahkan tidak memiliki pilihan untuk membelanjakan dana untuk kebutuhan tersebut karena kondisi tertentu.
Nah, itulah tujuh informasi (lainnya) tentang menstruasi. Ada yang baru buatmu?
Disclaimer: Artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "7 Hal yang Setiap Perempuan Harus Tahu dan Sadari tentang Menstruasi"