Meningkatnya angka pasien COVID-19 tentu saja semakin menimbulkan kekhawatiran masyarakat. Berbagai macam bentuk pencegahan seperti sering mencuci tangan, mengenakan masker, jaga jarak, hingga menjaga pola hidup sehat menjadi langkah yang wajib diterapkan oleh semua orang.
Nah, selain termometer, pulse oximeter bisa menjadi alat medis yang diandalkan untuk mendeteksi virus corona. Perangkat berukuran kecil, biasanya digunakan dengan dijepitkan pada ujung jari tangan. Setelah itu, penunjuk angka berbasis digital akan menunjukan tingkat oksigen darah dan detak jantung pasien.
Melansir dari beberapa sumber, ketika bernapas, oksigen masuk ke paru-paru melewati selaput tipis dan memasuki aliran darah, di mana kemudian diambil oleh sel darah merah lalu dibawa ke seluruh tubuh. Nah, pulse oximeter yang digunakan pada ujung jari ini menggunakan inframerah ini bekerja untuk mengukur seberapa baik oksigen mengikat sel darah merah tersebut.
Sedangkan pada kasus COVID-19, virus masuk melalui sistem pernapasan dan langsung menyebabkan cedera pada paru-paru. Sehingga, dapat menyebabkan penurunan saturasi oksigen yang akan membahayakan pasien jika tak langsung ditangani.
Sehingga, pulse oximeter menjadi alat yang sangat penting bagi pasien COVID-19, karena manusia tak bisa merasakan sendiri saturasi oksigen yang rendah di dalam tubuhnya.
Sehingga, bisa disimpulkan bahwa teknologi perangkat yang sederhana seperti pulse oximeter dapat membantu dan menyelamatkan pasien agar segera mendapat pertolongan apabila terjadi penurunan saturasi oksigen. Untuk itu, dianjurkan agar masyarakat dapat memiliki alat tersebut, terutama bagi mereka yang dites positif virus corona, tapi tidak menunjukkan gejala sakit.