Tidak ada gejala apa-apa, tiba-tiba dada terasa panas? Yups, kamu nggak sendirian, ternyata dada terasa panas merupakan keluhan yang sering dialami banyak orang. Kondisi ini umumnya menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan rasa cemas, terutama jika tidak diketahui penyebab pastinya.
Sensasi panas di dada dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari masalah pencernaan hingga kondisi medis serius. Lewat artikel ini, Popbela akan membahas tujuh alasan mengapa dada bisa terasa panas. Simak baik-baik ya, Bela!
1. Asam lambung naik (GERD)
Penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah salah satu penyebab paling umum dari rasa panas di dada. GERD terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan sensasi terbakar, yang sering disebut sebagai heartburn. Kondisi ini biasanya terasa semakin menjadi setelah makan atau saat berbaring.
Ada baiknya kamu menghindari makanan yang memicu GERD seperti makanan pedas, asam, dan berlemak. Selain itu, gunakan bantal tambahan ketika tidur untuk menjaga posisi kepala lebih tinggi.
2. Stres
Tingkat stres yang tinggi juga dapat menyebabkan berbagai gejala fisik, termasuk rasa panas di dada. Saat seseorang merasa cemas, tubuh akan melepaskan hormon stres seperti adrenalin yang dapat mempercepat detak jantung dan menyebabkan rasa tidak nyaman di area dada.
Untuk mengatasinya kamu bisa melakukan teknik pernapasan dan meditasi untuk meredakan kecemasan. Jangan lupa untuk melajukan aktivitas fisik secara rutin seperti yoga atau sekedar berjalan kaki.
3. Gangguan pencernaan
Selain GERD, gangguan pencernaan lainnya seperti dispepsia juga dapat menyebabkan rasa panas di dada. Dispepsia biasanya ditandai dengan rasa kenyang yang cepat, perut kembung, dan nyeri di area perut atas yang bisa menjalar ke dada.
Kamu bisa menghindari konsumsi makanan yang sulit dicerna seperti makanan berlemak dan berminyak, selain itu, mengunyah makanan dengan baik juga membantu pencernaan menjadi lebih baik, lho.
4. Asma atau alergi
Asma atau reaksi alergi dapat menyebabkan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak napas dan rasa panas di dada. Pada asma, kondisi ini sering dipicu oleh alergi seperti debu atau bulu hewan.
Sebaiknya hindari pemicu alergi yang menyebabkan asma kambuh. Kamu juga bisa gunakan inhaler atau obat asma yang diresepkan oleh dokter.
5. Penyakit jantung
Meskipun jarang terjadi, rasa panas di dada juga bisa menjadi tanda masalah jantung, bahkan serangan jantung. Sensasi ini biasanya disertai dengan nyeri yang menekan atau sesak di dada, yang bisa menjalar ke lengan, leher, atau rahang.
Jika mengalami gejala nyeri dada yang sangat intens dan berlangsung lebih dari beberapa menit, segera cari bantuan medis. Lalu, jaga pola hidup sehat dengan diet seimbang dan olahraga teratur untuk menjaga kesehatan jantung.
6. Infeksi saluran pernapasan
Infeksi seperti bronkitis atau pneumonia dapat menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan, yang dapat memicu rasa panas di dada. Kondisi ini sering disertai dengan gejala lain seperti batuk, demam, dan sesak napas.
Hindari kondisi ini dengan minum banyak air untuk membantu mengencerkan lendir di saluran pernapasan. Selain itu, istirahat yang cukup dan hindari aktivitas berat, ya.
7. Nyeri otot dada
Aktivitas fisik yang berat atau cedera otot di sekitar dada juga bisa menyebabkan sensasi panas atau nyeri di dada. Hal ini sering kali dirasakan setelah olahraga intens atau gerakan yang melibatkan otot dada.
Istirahatkan area yang terasa nyeri dan hindari aktivitas fisik yang berat sementara waktu.
Lalu, kompres bagian yang nyeri dengan air hangat untuk membantu meredakan ketegangan otot.
Dada terasa panas merupakan kondisi yang sering dialami banyak orang karena beberapa faktor diatas. Nah, sebaiknya terus jalani pola hidup sehat untuk menghindari dada terasa panas. Stay healthy, Bela!
