Untuk menjaga situasi di bawah sana tidak terlalu lembap, mencukur rambut kemaluan secara berkala penting untuk dilakukan. Terutama bagi kaum hawa yang lebih rentan terhadap bakteri, kuman, dan jamur, kegiatan 'bersih-bersih' ini juga cukup membantu mencegah risiko dari patogen tersebut.
Namun, mencukur rambut kemaluan juga tidak sebaiknya dilakukan dengan asal-asalan. Mengingat kulit di area gentil sendiri cukup sensitif, kamu perlu lebih berhati-hati. Paling tidak, hindari tujuh kesalahan yang sangat umum dilakukan saat mencukur rambut berikut ini.
1. Lupa atau malas untuk mengguntingnya terlebih dahulu
Tahap ini akan lebih diperlukan bila kamu telah cukup lama tidak bercukur (atau boleh jadi, ini pertama kalinya buatmu). Namun, secara umum, menggunting terlebih dulu rambut kemaluan sebelum mencukurnya akan membuat sesi shavingmu lebih menyenangkan dan mudah. Rambut-rambut halus yang sudah panjang akan lebih mudah untuk terjebak di dalam pencukur serta dapat membuatmu melukai sendiri area kemaluanmu.
2. Menggunakan sembarang pencukur
Kalau kamu hanya mencari alat pencukur, akan sangat, sangat, sangat banyak pilihan yang bisa ditemui. Namun, hindari mencari segeneral itu. Pencukur untuk area kemaluan memiliki desain yang khusus mengikuti lengkungan genitalmu. Ingat, jangan gunakan pencukur yang kamu gunakan ketika menghilangkan rambut-rambut halus di kaki untuk rambut kemaluanmu, ya!
3. Melewatkan sesi eksfoliasi
Tidak hanya wajah dan badan yang butuh dilakukan eksfoliasi. Sebelum mulai mencukur, ada baiknya kamu juga menghilangkan sel-sel kulit mati yang ada di permukaan genital. Permukaan yang lembut ini akan menghindari risiko iritasi.
Lakukan scrubbing dengan lembut dan tidak terburu-buru. Bila tidak memiliki scrub, kamu bisa menggunakan kain lembut yang telah dibasahi dan menggosokkannya di permukaan area yang akan dicukur dengan lembut.
4. Mengaplikasikan krim cukur yang tidak tepat
Bela, kamu tidak perlu menggunakan krim cukur yang beraroma. Serius. Bahan-bahan pewangi yang terkandung dalam krim tersebut akan mengganggu keseimbangan pH vaginamu.
Akibatnya? Kamu bisa terkena infeksi ragi yang akan sangat mengganggu, apalagi bila kamu telah menikah. Karenanya, apalagi jika kulitmu memang cenderung sensitif, pilihlah krim cukur untuk kulit sensitif dan antialergi.
5. Mencukur dengan arah berkebalikan
Pernah punya ingrown hair di ketiak, wajah, atau kaki setelah mencukur rambut-rambut halus di area sana? Kalau ya, potensi serupa bisa kamu dapatkan pula saat mencukur rambut kemaluan. Risiko ini akan terjadi bila kamu mencukur rambut dengan arah yang berkebalikan dari arah tumbuhnya rambut itu sendiri. Kalau sudah begitu, kulitmu pun akan teriritasi dan rambut pun akan tumbuh terperangkap menuju ke dalam.
6. Melakukannya dengan posisi yang kurang pas
Usaha untuk mencukur dengan bersih rambut kemaluan memang tidak mudah. Bahkan, serendah apa pun kamu membungkuk untuk dapat melihat dengan jelas area di bawah sana, masih saja akan ada area yang kerap terlewatkan. Malah bisa saja, kamu jadi salah arah dan justru mencukur yang lain. Hiks. Untuk itu, cara terbaik yang bisa kamu lakukan adalah dengan duduk. Atau jika butuh bantuan cermin, gunakan saja.
7. Membiarkannya tanpa pelembap
Setelah mencukur, apa yang kamu lakukan? Membiarkannya begitu saja? Duh, jangan! Khususnya untuk kamu yang mempunyai kulit sensitif, mencukur juga bisa menyebabkan rasa gatal yang serius, lantaran kulit yang 'terekspos'. Karena itu, gunakan pelembap dan balurkan dengan merata serta lembut setelah sesi bercukur.
Setiap orang mempunyai preferensi masing-masing untuk merawat area di bawah sana. Beberapa memilih untuk tidak menghabiskan rambut-rambut halus tersebut, beberapa lainnya lebih senang untuk mencukurnya habis. Apa pun pilihanmu, pastikan kamu melakukannya tidak dengan terburu-buru dan menghindari tujuh kesalahan di atas, ya!
Disclaimer: Artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "7 Kesalahan Mencukur Rambut Kemaluan Paling Umum yang Kamu Lakukan"