Kata depresi mungkin sudah tidak asing lagi di telingamu. Tapi, apa sih sebenarnya depresi itu? Depresi adalah perasaan sedih yang mendalam hingga memengaruhi mood dan membuat kamu kehilangan gairah dalam menjalankan sesuatu. Namun, nggak sekedar deprese, ternyata seseorang akan melewati lima fase terlebih dahulu yang disebut sebagai tahapan depresi. Simak penjelasannya di bawah ini ya!
1. Penolakan (Denial)
Pada fase awal ini, kamu sering kali menolak dan bertanya-tanya mengapa sesuatu harus terjadi. Misalnya: "Kenapa ini harus terjadi?" dan lain sebagainya. Apa kamu pernah merasakannya juga?
2. Marah (Anger)
Ketika kamu sudah mulai menolak beragam hal buruk yang terjadi, lama-lama kamu akan mulai marah. Kamu akan merasa bahwa seseorang atau sesuatu adalah 'biang masalah', ''pembawa hal buruk' dan lain-lain. Kamu bahkan bisa menyalahkan diri sendiri secara berlebihan. Akhirnya, kamu akan merasa semakin sendirian dan terpuruk.
3. Penawaran (Bargaining)
Pada tahap ini, kamu akan mulai mempertanyakan beberapa pertanyaan yang didominasi rasa bersalah seperti "kalau saja aku.." atau "coba saja aku tidak begini. Ini merupakan tahapan paling lemah seseorang saat sadar dirinya sedang mengalami masalah dan mulai menghadapi kesedihan.
4. Depresi (Depression)
Setelah melalui 3 tahapan diatas, selanjutnya kamu akan merasa stres tingkat tinggi atau depresi. Depresi ini bisa membaik dan mulai ringan ketika si penderita memutuskan untuk membagikannya lewat cerita dengan orang laiin. Dengan ini, kamu akan merasa terdengar dan tidak sendiri.
Jika kamu memiliki persepsi diri yang positif, kamu akan jauh lebih mudah lepas dari depresi. Namun, jika persepsi dirimu cenderung negatif, depresi akan lebih sulit untuk mereda.
5. Penerimaan (Acceptance)
Ketika kamu sudah curhat dengan orang lain dan merenung dengan tenang, biasanya kamu akan berada di fase acceptance ini. Pada fase ini, kamu akan mulai berpikir jernih tentang penyebab mengapa suatu masalah terjadi padamu. Kamu akan mulai merasa ikhlas dan tenang.
Sebenarnya, fase ini bisa datang kapan saja. Bisa saja setelah kamu mengalami fase angry atau bahkan denial. jadi, penting bagimu untuk selalu berpikir jernih dan tenang.