Pendarahan, kram, serta mood yang tidak stabil adalah hal yang normal dialami semua perempuan ketika sedang menstruasi. Bahkan sebagian orang mengalami keluhan yang lebih dari itu. Misalnya sakit punggung, dada, pening, atau bahkan pingsan.
Namun tahukah kamu bahwa sebagian keluhan yang dianggap biasa itu bisa menjadi tanda penyakit lainnya? Misalnya penyakit seksual menular, tiroid, atau bahkan radang panggul. Maka dari itu, kamu harus bisa mengidentifikasi tanda-tanda ketidaknormalan pada haidmu. Untuk mengetahuinya, yuk, simak berikut ini!
1. Naik turunnya mood yang berlebihan
Penurunan estrogen dan progesteron yang terjadi menjelang dan selama menstruasi memang bisa membuat mood naik turun. Namun jika kamu merasa hal ini seakan mengubahmu menjadi orang yang berbeda, kamu patut curiga.
Dilansir dari laman SELF, mood yang berubah drastis dan ekstrem dapat disebabkan oleh premenstrual dysphoric disorder (PMDD). Kamu akan terus merasa marah, terganggu, dan bahkan depresi. Biasanya gejala PMDD muncul seminggu sebelum menstruasi.
Coba deh, perhatikan bagaimana mood swing-mu selama PMS hingga menstruasi. Kamu juga bisa bertanya kepada orang sekitar. Jika memang sangat parah hingga mengganggu aktivitas, sebaiknya periksakan ke dokter mengenai kemungkinan PMDD.
2. Menstruasi tiba-tiba tidak datang selama beberapa bulan
Pernahkah kamu tidak mengalami menstruasi selama berbulan-bulan? Biasanya orang akan berasumsi bahwa kamu sedang hamil. Namun jika kamu tidak berhubungan seksual selama masa tersebut, maka kamu bisa jadi mengalami amenorrhea.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, amenorrhea adalah kondisi di mana perempuan melewatkan periode menstruasi minimal tiga kali. Ini merupakan masalah yang disebabkan oleh hormon. Kamu harus segera konsultasi dengan dokter jika kamu mengalami hal ini.
3. Darah yang keluar sangat banyak dan berlangsung lebih dari tujuh hari
Sulit dipercaya tetapi sekali menstruasi, perempuan hanya mengeluarkan sekitar dua hingga tiga sendok makan darah. Itulah kenapa periode menstruasi normalnya berlangsung maksimal tujuh hari. Namun jika lebih dari itu, kamu harus waspada akan penyakit bernama menorrhagia.
Pada dasarnya, menorrhagia atau pendarahan saat menstruasi memang mungkin untuk terjadi. Dilansir dari The Healthy, kondisi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, polip, fibroid di uterus, PCOS, atau tanda dari keguguran. Jika dibiarkan, kamu akan mengalami anemia karena pendarahan yang tak ada hentinya.
4. Fase menstruasi tidak beraturan
Jika kamu selalu menghitung hari menstruasi, kamu pasti bisa memperkirakan kapan datangnya waktu tersebut. Normalnya, jeda antar menstruasi berkisar antara 21 hingga 30 hari. Namun jika setiap bulannya periode tersebut tidak menentu, kemungkinan ada yang tidak beres dengan tubuhmu.
Salah satu kondisi yang mungkin menyebabkannya adalah hipotiroidisme. Ini merupakan kondisi di mana kelenjar tiroid tidak bisa memproduksi hormon yang cukup. Akhirnya, menstruasi pun terjadi lebih cepat daripada biasanya.
Kondisi berikutnya adalah hipertiroidisme, kelenjar tiroid memproduksi hormon terlalu banyak. Dilansir dari Mayo Clinic, hal ini akan mengakibatkan menstruasi yang terlalu sedikit dan tidak teratur. Sebab estrogen dan progesteron terus meningkat.
5. Migrain yang tidak tertahankan
Terkadang menstruasi juga diiringi dengan sakit kepala. Menurut data dari WebMD, masalah ini setidaknya dialami oleh 60 persen perempuan. Biasanya kondisi ini menyerang dua hari sebelum haid hingga tiga hari setelahnya.
Namun jika kamu merasakannya setiap saat dan dalam jangka waktu yang lama, bisa jadi kamu memang memiliki penyakit migrain. Untuk meredakannya, Mayo Clinic mengatakan bahwa tidak apa-apa untuk minum obat migrain dan pereda sakit untuk mengobati pembengkakan pembuluh darah. Jika tidak kunjung reda, kamu harus memeriksakannya ke dokter.
6. Kram perut yang luar biasa
Menstruasi memang mengakibatkan kram, terutama di perut bagian bawah. Namun jika rasa sakit tersebut sangat mengganggu dan bahkan membuatmu sulit beraktivitas, kamu perlu memeriksakannya ke dokter. Apalagi jika obat pereda nyeri tidak bisa membantumu.
Kondisi itu dalam dunia medis sering disebut sebagai dysmenorrhea. Menurut studi dari American College of Obstetricians and Gynecologysts (ACOG), setidaknya setengah perempuan mengalami masalah ini. Lalu apa penyebabnya?
Terdapat dua kemungkinan. Pertama, rasa sakit disebabkan oleh bahan kimia dalam tubuhmu sendiri. Yang kedua, dysmenorrhea muncul karena penyakit lain. Misalnya, fibroid, endometriosis, dan adenomyosis. Ketiganya merupakan penyakit kronis yang harus ditangani oleh dokter.
7. Spotting berlebihan di tengah-tengah menstruasi
Spotting adalah keluarnya bercak-bercak darah berwarna cokelat dari vagina. Biasanya ini terjadi menjelang akhir menstruasi. Spotting merupakan kondisi yang cukup normal, kecuali jika terjadi di tengah-tengah menstruasi.
Walaupun jarang terjadi, terdapat beberapa penyakit yang ditandai oleh kondisi tersebut. Pertama, radang panggul. Gejala yang menyertainya adalah keluarnya bau tak sedap dari area kewanitaan dan rasa terbakar ketika buang air kecil. Kanker serviks juga bisa menjadi penyebab dari masalah tersebut.
Kabar baiknya, kondisi yang telah disebutkan di atas tidak selalu terjadi kok. Bahkan bisa dibilang jarang. Akan tetapi, kamu tetap harus waspada karena gejala dari penyakit 'di bawah sana' cukup sulit untuk dideteksi.
Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "7 Masalah Menstruasi yang Sebaiknya Tidak Kamu Abaikan, Hati-hati ya!"