Mungkin kamu berpikir kalau rambut kemaluan itu tampak tidak higienis atau lebih baik dicukur agar bersih, namun pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa kamu memilikinya? Memang benar jika kemaluan merupakan satu di antara organ intim yang harus selalu dijaga kebersihannya karena ini termasuk kewajiban kamu untuk tetap menjaga kebersihan rambut yang tumbuh di area tersebut.
Cukup dilematis memang apabila menyangkut rambut di area vital perempuan. Beberapa diantaranya memutuskan untuk mencukurnya demi keindahan dan sebagian lainnya juga membiarkannya tumbuh untuk alasan kesehatan. Lantas, apa saja alasan kamu sebaiknya tidak mencukur rambut ‘Miss V’? Ini 7 alasan yang kamu perlu tahu!
1. Mengurangi risiko penyakit menular seksual
Peningkatan gonore, klamidia, dan HPV berkaitan erat dengan mencukur bulu kemaluan. Hal ini bisa meningkatkan risiko penyakit kelamin menular. Di U.S sendiri, penyebab cedera genital sebagain besar karena memangkas habis rambut kemaluan. Kamu disarankan untuk membiarkan rambut tersebut tumbuh karena setidaknya dapat mengurangi gesekan akibat benturan keras yang mengarah ke organ vital. Selain itu, cara ini juga berguna untuk mencegah infeksi jamur tapi juga penyakit seksual menular.
2. Membantu mencegah iritasi kulit
Diantara area sensitif yang ada pada tubuh, vagina memang merupakan area yang sangat dibandingkan lainnya. Dikarenakan sifatnya yang berfungsi sebagai peindung, tekstur bulu kemaluan terasa lebih kasar. Mencukur bulu kemaluan berpotensi untuk meningkatkan iritasi kulit. Oleh karena itu, sebaiknya kamu tidak mencukurnua karena pertumbuhan rambut kemaluan sehabis bercukur dapat memberi efek gatal dan 75 persen mereka yang gatal pada area kemaluan akan lebih sering menggaruk area tersebut sehingga dapat menyebabkan iritasi.
3. Mengatur suhu tubuh
Rasa pengap dan panas di sekitar area intim bisa diatasi dengan rambit kemaluan karena salah satu fungsi istimewa dari bulu-bulu pada tubuh sendiri adalah untuk mengatur suhu tubuh. Rambut di tubuh membantu mengatur keringat sehingga tubuh terasa lebih sejuk. Apabila suhu dalam tubuh terlalu tinggi bisa berpotensi mengancam nyawa.
4. Menurunkan risiko infeksi jamur
Menarik rambut kemaluan ternyata juga dapat menyebabkan kerusakan kulit dan infeksi. Lebih parahnya lagi, hal ini juga bisa menimbulkan folikulitis yang artinya rasa sakit yang berakibat pada infeksi atau radang. Pada banyak kasus yang terjadi, folikulitis mungkin bisa hilang dengan sendirinya namun apabila dalam kondisi parah, antibiotik akan menjadi solusi yang diberikan dokter untuk mengobati kondisi tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya tidak mencukur rambut di area vagina untuk membantu mengontrol kelembapan area yang menurunkan risiko infeksi jamur.
5. Menarik pasangan karena adanya feromon
Ibarat parfum, feromon yang dihasilkan oleh rambut kemaluan bisa menarik pasangan kamu. Rambut ‘Miss V’ ternyata bisa menaikkan libido pasangan karena penuh feromon. Buat kamu yang termasuk orang yang sensitif dengan aroma, bisa jadi tertarik dengan aroma feromon itu. Feromon atau aroma yang dikeluarkan oleh rambut kemaluan ini bisa membuat Bela terlihat lebih menarik. Terdengar sedikit gila, tapi feromon ini juga dapat menandakan tingkat kesuburan seseorang.
6. Meningkatkan sensitivitas
Pernahkah kamu mengalami ditarik rambut kamu atau seseorang menjambak rambut kepala kamu sampai ke ujung akarnya? Pasti terasa sakit bukan? Sama halnya dengan rambut kemaluan. Hal ini karena ujung akar rambut memiliki sensor yang spesial. Saat kamu menghilangkan rambut tersebut mungkin kamu bisa kehilangan rasa nyaman dan lembut seperti biasanya.
7. Menyerap keringat
Saat melakukan olahraga biasanya tubuh kamu berkeringat. Nah, rambut kemaluan memiliki caranya sendiri untuk membuat area intim tetap kering. Rambut kemaluan berfungsi untuk menyerap keringat. Namun, jangan lupa untuk segera mengganti pakaian atau mandi sehabis olahraga agar terhindar dari infeksi jamur. Ada dua jenis kelenjar keringat yang terdapat pada rambut kemaluan, ekrin yang mengeluarkan keringat tanpa bau, dan apokrin yang biasanya ditemukan pada ketiak dan sekitar kemaluan.