Pernah berpikir menjadi seorang vegan, Bela? Vegan merupakan istilah untuk seseorang yang benar-benar nggak mengonsumsi daging dan segala jenis makanan yang berkenaan dengan hewan, termasuk di antaranya madu, susu, dan telur. Jadi, kamu hanya menyantap makanan yang berasal dari tumbuhan semata.
Sebagian orang menjadi vegan karena alasan kesehatan, sebagian lainnya karena alasan etika--menghindari memakan binatang karena itu menyalahi hak mereka. Namun, ada juga yang menjadi vegan karena itu menjadi gaya hidup yang sedang hits di masa kini. Terlepas dari apa pun alasanmu, menjadi vegan akan membawa perubahan pada dirimu, pada tubuhmu. Kira-kira, apa saja, ya?
1. Kamu tetap mendapatkan protein yang cukup
Pertanyaan yang sering muncul mengenai vegan adalah, "Dari mana sumber proteinnya?" Melansir dari Bustle, para ahli gizi mengatakan kalau menjadi vegan bukan berarti kamu akan kehilangan protein.
Tentu saja, kamu tetap bisa mendapatkan salah satu kandungan gizi itu dengan menyantap sayuran! Hal yang perlu kamu lakukan adalah menemukan kombinasi menu terbaik untuk tubuhmu.
Gandum, biji-bijian, kacang-kacangan, merupakan sumber protein yang terkenal dari kalangan nabati. Sayangnya, kesemuanya nggak memiliki protein yang lengkap. Namun, kamu dapat mengkombinasikannya sehingga mendapatkan sumber protein yang cukup.
2. Tubuh nggak langsung sehat
Faktanya, menerapkan diet sehat nggak langsung membuat tubuhmu menjadi sehat. Apalagi jika baru memulainya, kamu mungkin lebih tertarik mengonsumsi 'daging' yang terbuat dari sayuran. Memang menarik dan lebih berasa. Namun, seperti kebanyakan diet lainnya, penting untuk menyantap makanan yang belum diolah dan belum diproses.
3. Mengubah pergerakan usus
Serat adalah bagian dari tanaman yang nggak bisa dicerna oleh tubuh manusia, dan juga membantu mengatur pergerakan usus. Ketika memutuskan menjadi vegan dan menerapkan gaya hidup itu, kamu akan selalu mengonsumsi sayuran. Artinya, kamu akan semakin sering buang air besar.
Para ahli mengatakan, kamu akan sering atau rutin buang air besar karena pangan nabati memiliki serat lebih banyak ketimbang hewani. Ini karena tingginya kandungan serat dari diet vegan dan peningkatan simultan karbohidrat yang berfermentasi di usus (yang mungkin dapat menyebabkan sindrom iritasi usus besar untuk sebagian orang).
Selain itu, mendapatkan serat dari buah dan sayuran menandakan kamu akan mendapatkan jumlah bakteri usus sehat yang tinggi. Dengan kata lain, keseluruhan saluran pencernaan yang lebih ikut.
4. Nggak akan membuatmu anemia
Benar kalau menerapkan diet vegan akan menurunkan cadangan zat besimu. Tapi kalau membuatmu menjadi gangguan darah anemia, itu adalah mitos. Menurut ahli, kamu cukup menyeimbangkan sumber zat besimu.
Tanaman memang mengandung sebuah bentuk zat besi yang bernama zat non-heme iron yang susah diserap oleh tubuh. Lalu, para ahli juga menuturkan kalau dengan mengkombinasikan makanan dengan kandungan non-heme iron, seperti legume dan gandum, dengan makanan yang kaya vitamin C, dapat meningkatkan penyerapan hingga 5x lipat.
5. Kamu membutuhkan suplemen tambahan
Jika benar-benar menjadi vegan, kamu nggak akan dapat memenuhi asupan vitamin dan mineral yang tubuhmu butuhkan setiap hari. Vitamin A, B12, D, zat besi, kalsium, zinc, dan omega-3 ada dalam pangan hewani, bukan nabati yang akan kamu santap.
Namun untungnya, kesemuanya ada dalam bentuk suplemen tambahan! Misalnya, kamu bisa mengonsumsi beberapa sendok makan nutritional yeast yang memiliki kandungan vitamin B12 setiap harinya.
6. Nggak akan kehilangan massa otot atau menjadi lemah
Menjadi vegan akan membuatmu menjadi lemah atau kehilangan massa otot? Hal itu nggak sepenuhnya benar, Bela. Tentunya, kamu harus memerhatikan asupan gizimu, terlebih untuk seorang atlet.
Jadi bagi kamu yang sedang membentuk otot dan tubuh, penting untuk selalu mengonsumsi makanan yang belum diproses. Faktanya, beberapa atlet terkuat di dunia adalah seorang vegan.
7. Kamu memiliki banyak energi
Tubuhmu hanya butuh sedikit energi untuk mencerna tanaman daripada daging selama kamu mengkombinasikan asam amino yang tepat bersama. Jadi, kamu akan memiliki banyak energi untuk beraktivitas ketika menjadi vegan. Misalnya, kamu dapat membuang energi itu untuk olahraga, bekerja, dan sebagainya.
Ada beberapa mitos yang beredar seputar menjadi vegan, dan kesemuanya telah dibahas di atas, Bela. Ingat kalau menjadi vegan, mengonsumsi sayuran sepenuhnya akan langsung mengobati dan menyembuhkan tubuhmu dari segala penyakit. Namun, ada beberapa manfaat yang dapat langsung terasa secara perlahan. Juga, jangan lupa rajin berkreasi dengan makananmu agar menu sayuran dan buah-buahanmu jadi lebih lezat dan menarik!