Jangan Diabaikan, 8 Gejala Sakit Kepala Ini Indikasi Penyakit Serius  

Sering mengalami sakit kepala, Bela?

Jangan Diabaikan, 8 Gejala Sakit Kepala Ini Indikasi Penyakit Serius  

Sakit kepala merupakan penyakit umum yang dapat dialami oleh siapa saja, terutama orang dewasa. Melansir dari Healthline, World Health Organization (WHO) memperkirakan hampir sebagian orang dewasa di seluruh dunia akan mengalami sakit kepala tahun ini. 

Biasanya, sakit kepala akan pergi begitu saja tanpa menyebabkan penyakit lainnya. Bahkan, banyak sakit kepala kronis seperti migrain atau sakit kepala kluster, nggak dianggap sebagai gejala dari gangguan yang parah.

Namun, bukan berarti kamu bisa mengabaikan sakit kepala yang datang menyerang, Bela. Sebab ternyata, sakit kepala dengan ditandai gejala tertentu dapat menjadi tanda adanya gangguan yang lebih serius. Yuk, cari tahu lebih lengkap mengenai sakit kepala dan gejala lain yang mengirinya!

1. Sakit kepala seperti menekan kepala

Sakit kepala yang intens adalah yang paling umum dialami oleh sebagian besar orang. Biasanya bilateral, artinya bedampak pada kedua sisi kepala. Karena itu, rasanya kepala seperti tertekan dari kedua sisi. 

Sakit kepala tipe ini dapat berkaitan dengan stres atau sistem mukuloskeletal. Kamu dapat mengatasinya dengan mengonsumsi obat-obat tanpa resep seperti ibuprofen dan aspirin.

2. Sakit kepala disertai mual, muntah, atau sensitif pada suara dan cahaya

Jika sakit kepala disertai dengan rasa mual, muntah, atau sensitif pada suara dan cahaya, itu adalah gejala umum dari migrain. Sakit kepala migrain ini menyebabkan sensasi berdenyut yang terjadi hanya pada satu sisi. 

Diyakini bukan penyakit yang mengancam, namun dapat berdampak pada kesehatanmu. Mengutip dari The Migrain Trust, migrain umum terjadi pada orang dengan rentang usia 30-40 tahun. Lalu menurut the Office on Women's Health, 75% orang yang terkena migrain adalah perempuan.

Jika mengalami migrain, penting untuk mencari tahu penyebabnya. Faktornya yang menyebabkan migrain di antaranya obesitas, diabetes, depresi, hipertensi, dan hal-hal yang menimbulkan stres. Ada berbagai cara untuk mengatasi migrain, mulai dari obat resep, obat bebas resep, hingga tindakan alternatif atau pengobatan herbal.

Jangan Diabaikan, 8 Gejala Sakit Kepala Ini Indikasi Penyakit Serius  

3. Sakit kepala yang membuatmu terbangun

Terbangun karena sakit kepala merupakan gejala umum dari sakit kepala kluster. Sama seperti migrain, sakit kepala kluster seringkali terjadi pada satu sisi saja. Sakit kepala kluster terjadi dalam pola disebut kluster periodik, yang rasa sakitnya cukup intens pada suatu waktu tertentu dan mencegahmu untuk tidur. Terkadang, sakit kepala kluster berpusat pada satu mata saja atau keduanya.

Sakit kepala kluster ini dapat melemahkan tubuh, jadi cari tahu penyebabnya. Ini dapat disebabkan oleh kondisi medis seperti tekanan darah tinggi, sindrom sleep apnea, dan tumor otak. 

Selain itu, depresi dan berhenti konsumsi kafein juga dapat menyebabkan sakit kepala kluster. Kamu dapat mengatasinya dengan minum obat-obat rumahan seperti suplemen magnesium, melatonin, dan krim capsaicin. Pengobatan lain dapat berupa oksigen suplemental, pengobatan triptan, dan obat intravena dihydroergotamine (DHE).

4. Sakit kepala disertai demam atau leher yang kaku

Sakit kepala yang disertai dengan demam atau leher kaku boleh jadi mengindikasikan encephalitis atau meningitis. Encephalitis adalah inflamasi otak, sedangkan meningitis adalah inflamasi pada membran yang mengelilingi otak.

Ketika terjadi karena infeksi parah, kedua kondisi dapat menjadi fatal. Sistem kekebalan tubuh yang terganggu, diabetes mellitus, dan penggunaan obat penekan sistem kekebalan tubuh dapat membuatmu lebih rentan terhadap infeksi ini. Infeksi ini dapat ditangani dengan terapi antibiotik intravena.

5. Thunderclap headache

Thunderclap headache dideskripsikan sebagai sakit kepala mendadak yang terasa seperti tersambar petir dalam waktu singkat. Sakit kepala ini terjadi dalam waktu 60 detik atau kurang dari itu dan menyebabkan sakit yang menyiksa. Thunderclap headache ini dapat disebabkan oleh pendarahan dalam otak setelah terjadi pecahnya aneurisma arteri, stroke, atau luka lainnya.

Rasa sakit kepala ini dapat terjadi di bagian kepala maupun dan menyebar sampai leher atau bahkan ke punggung bawah. Rasa sakit yang intens ini dapat bertahan selama satu jam atau lebih, dan diiringi dengan rasa pusing, mual, atau hilang kesadaran. Meningitis, encephalitis, dan tumor otak dapat menjadi memicu sakit kepala ini. 

Hipertensi juga jadi penyebab umum thunderclap headache. Penanganan sakit kepala ini tergantung pada penyebabnya. Jadi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika mengalami sakit kepala ini.

6. Sakit kepala setelah cedera kepala

Trauma kepala apapun yang menyebabkan sakit kepala membutuhkan perhatian medis secepatnya. Pasalnya, sakit kepala setelah terjadi cedera apapun pada kepala dapat mengindikasikan gegar otak.

Geger otak adalah risiko tertentu jika sakit kepala berlanjut dan semakin parah setelah cedera. Bahkan, kepala yang terjedot dapat berpotensi menyebabkan pendarahan dalam otak.

7. Sakit kepala diiringi dengan masalah penglihatan

Migrain okular dapat menyebabkan kebutaan atau cahaya berkedip pada sebelah mata selama sementara. Ini adalag gejala yang terkadang menyertai sakit kepala migrain. Jika migrain atau sakit kepala biasa disertai dengan gangguan penglihatan, segera temui dokter untuk berkonsultasi. 

Kemungkinan besar penyebabnya karena adanya kejang pada retina. Orang-orang yang mengalami migrain okular ini lebih rentan terjadap kehilangan kemampuan penglihatan jangka panjang.

Migrain dengan 'aura' (peringatan berbahaya secara psikologis yang terjadi pada mata atau indera lainnya), juga dapat menyebabkan titik buta atau 'floating' lights. Ini dapat terjadi pada kedua bola mata.

8. Sakit kepala yang baru atau nggak biasa

Selain dari gejala sakit kepala yang dijelaskan sebelumnya, kamu harus mengunjungi dokter jika mengalami sakit kepala yang baru atau nggak biasa. Perhatikan baik-baik pada sakit kepala yang terjadi setelah usia 50-an, sakit kepala yang berubah frekuensi atau lokasi sakit, semakin memburuk seiring berjalannya waktu, disertai dengan perubahan kepribadian, menyebabkan kelemahan, serta berdampak pada pandangan atau kemampuan bicara.

Perempuan yang mengalami menopause boleh jadi mengalami pola sakit kepala baru atau mengalami migrain yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Sakit kepala memang umum terjadi pada siapa saja. Namun, sakit kepala juga dapat menjadi gejala atas suatu penyakit tertentu, atau pertanda terjadinya sesuatu pada tubuh. Segera periksakan ke dokter jika mengalami sakit kepala yang nggak biasa, Bela.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved