Sebagian besar perempuan mengalami Pre-menstrual syndrome (PMS) menjelang datang bulan, setidaknya satu dari banyaknya gejala yang ada, seperti perut keram, nyeri otot panggul, perubahan mood yang cepat, hingga mudah merasa lelah.
Sebagian ada yang merasakan gejala yang ringan, sebagian ada yang merasakan gejala yang membuat mereka sulit untuk beraktivitas seperti biasa. Namun, apa gejala PMS sungguh normal dirasakan dan nggak menyembunyikan isu gangguan kesehatan lainnya?
Menurut para ahli, PMS normal dialami oleh perempuan sebelum memasuki masa menstruasi. Namun melansir dari Glamour, ada beberapa gejala yang dapat menjadi pertanda isu kesehatan yang lebih serius, Bela. Gejala PMS bisa menjadi tanda kalau seseorang mengalami gangguan seperti endometriosis, polycystic ovarian syndrome (PCOS), premenstrual dysphoric disorder (PMMD), atau penyakit lainnya. Jadi, gejala PMS apa yang harus diwaspadai?
1. Keluar bercak darah sebelum mentruasi
Keluar bercak darah sebelum menstruasi dapat menjadi tanda gangguan endometriosis. Kondisi ini menyebabkan jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di luarnya, mendorong perkembangan kista dan jaringan parut yang menyakitkan. Tanda ini juga dapat menyebabkan keram dan mual pre-menstruasi yang cukup parah, dan sering dianggap sebagai salah satu tanda PMS. Pertanda lainnya dari gangguan endometriosis adalah periode menstruasi yang banyak dan rasa sakit saat berhubungan seksual.
2. Munculnya jerawat atau pertumbuhan rambut yang kurang normal
Ketidakseimbangan hormon sering berhubungan dengan polycystic ovarian syndrome (PCOS) yang ditandai dengan kelebihan androgen. Kondisi ini dapat menyebabkan perubahan mood yang cepat dan gejala PMS lainnya sebelum menstruasi. Namun berbeda dari PMS pada umumnya, ketidakseimbangan hormon juga dapat menyebabkan pertumbuhan rambut pada wajah atau tubuh, kerontokan pada kepala, dan kemunculan jerawat.
3. Periode menstruasi yang lebih singkat secara progresif
Gejala PMS yang disadari, dikombinasikan dengan siklus menstruasi yang berjalan lebih cepat dari biasanya dapat menandakan perimenopause, yaitu masa perpindahan menuju kondisi menopause. Pada perempuan yang berusia di bawah 40 tahun, gejala ini dapat menjadi pertanda premature ovarian dysfunction yang dapat menyebabkan seseorang mengalami menopause sebelum waktunya.
4. Gangguan emosional yang berlebihan
Jika perubahan mood menggangu aktivitas hidupmu, ini dapat menjadi pertanda PMMD, yang meliputi gangguan kesehatan mental berkaitan dengan PMS dyang lebih serius. Menurut OB/GYN Sherry Ross, MD, perubahan suasana hati yang melemahkan juga dapat menjadi pertanda kecemasan atau depresi. Orang-orang dengan kondisi ini kemungkinan besar akan merasakannya selama sebulan penuh, namun akan meningkat menjelang menstruasi. Kalau gejala PMS meliputi masalah emosi yang cukup serius, sampai membuatmu sulit beristirahat atau beraktivitas, boleh jadi itu adalah pertanda depresi.
5. Keram yang sangat menyakitkan
Sebagian keram sesaat atau selama menstruasi adalah normal. Namun, itu bisa menjadi pertanda endometriosis jika keram terasa menyakitkan ketika kamu sedang berjalan, menyebabkan rasa mual hingga muntah, atau membuat kakimu pegal. Kondisi ini mudah terlewatkan karena sering dianggap sebagai sakit akibat menstruasi. Tetapi, penting untuk segera disadari karena endometriosis dapat menyebabkan infertilitas, kista rahim, dan sakit yang lebih kronis.
6. Gejala melebihi dari fase pra-menstruasi
Jika ada gejala PMS yang berlangsung sampai periode menstruasi selesai atau mulai lebih cepat dari biasanya (sekitar dua minggu lebih cepat), gejala itu nggak bisa dikaitkan dengan gejala PMS biasa. Kalau rasa perut kembung terjadi terus-menerus sepanjang bulan, misalnya, ini dapat menjadi pertanda gangguan intoleran laktosa, sindrom iritasi usus besar, refluks asam, atau diet yang nggak seimbang.
PMS wajar dialami oleh setiap perempuan. Namun, penting bagimu untuk mengamati setiap gejala yang terjadi pada dirimu. Jika ada gejala yang dirasakan berlebihan, segera periksakan diri ke dokter untuk menemukan jawabannya, dan mendapatkan penanganan yang tepat jika itu adalah sebuah pertanda gangguan kesehatan.