5 Masalah Umum yang Terjadi Pada Kuku

Bukan hanya wajah dan rambut yang perlu mendapat perhatian agar penampilan tetap maksimal, kuku juga tidak boleh diabaikan! Merawat kuku adalah bagian penting dalam menjaga penampilan sekaligus kesehatan tubuh secara menyeluruh. Kuku yang terawat tidak hanya mempercantik penampilan, tetapi juga membuat berbagai aktivitas harian menjadi lebih nyaman.
Jika perawatan kuku diabaikan, berbagai masalah bisa muncul, seperti kuku yang mudah rapuh dan patah, munculnya garis-garis melintang yang dikenal sebagai beau’s lines, perubahan warna kuku, infeksi di sekitar kuku seperti paronikia, hingga kuku yang pecah atau retak.
Untuk lebih memahami berbagai masalah yang bisa terjadi pada kuku, yuk simak informasi selengkapnya di bawah ini!
1. Kuku rapuh dan mudah patah

Jangan sepelekan kuku yang mudah rapuh dan patah. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari defisiensi vitamin A, B, dan C yang membuat pelindung jari menjadi lebih sensitif hingga paparan zat kimia secara berlebihan.
Salah satu penyebab umum paparan zat kimia adalah penggunaan cat kuku dan aseton yang terlalu sering. Apabila kondisi kukumu tidak lekas membaik, segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter. Bisa jadi, ada penyebab lain yang mendasarinya dan perlu ditangani lebih lanjut.
2. Beau’s lines

Beau’s lines atau garis pada kuku merupakan masalah umum yang tanpa disadari bisa menjadi tanda gangguan kesehatan. Kondisi ini ditandai dengan lekukan yang melintang secara horizontal pada kuku. Kemunculan garis ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti demam tinggi, campak, pneumonia, hingga penyakit gondok.
Selain itu, beau’s lines juga bisa menjadi indikator adanya penyakit diabetes yang tidak terkontrol maupun gangguan pada pembuluh darah perifer. Bahkan, kondisi ini dapat mengisyaratkan bahwa tubuh sedang kekurangan seng.
3. Perubahan warna kuku

Perubahan warna kuku bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti infeksi jamur, konsumsi obat-obatan tertentu, hingga penyakit psoriasis pada kuku. Namun, dalam beberapa kasus, perubahan warna kuku bisa menjadi tanda bahwa ada masalah yang lebih serius, sehingga kondisi ini tak boleh kamu anggap sepele.
Kondisi ini dapat terjadi apabila seseorang mengidap penyakit liver atau penyakit Wilson. Oleh karena itu, jika perubahan warna kuku tidak kunjung membaik, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
4. Paronikia

Paronikia, atau infeksi di sekitar kuku, adalah kondisi ketika area di sekitar kuku mengalami kemerahan, pembengkakan, hingga terasa nyeri. Paronikia terbagi ke dalam dua tipe, yakni paronikia akut dan paronikia kronis.
Paronikia akut biasanya terjadi akibat trauma, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang memengaruhi kutikula kuku. Sementara itu, paronikia kronis umumnya disebabkan oleh paparan alergen atau zat yang dapat mengiritasi kulit di sekitar kuku.
5. Kuku retak

Selain disebabkan oleh cedera atau infeksi, kuku yang retak juga bisa menjadi tanda bahwa tubuhmu kekurangan vitamin A, B, dan C, serta zat besi dan kalsium. Tak hanya itu, kuku retak juga dapat terjadi secara alami seiring bertambahnya usia.



















