Apakah kamu sudah familiar dengan istilah rhinitis alergi? Rhinitis alergi, atau yang sering disebut sebagai hay fever, umumnya dialami oleh orang-orang yang sensitif terhadap paparan serbuk sari, tungau, debu, kulit atau bulu hewan, lateks, hingga serbuk jenis lain seperti serbuk gergaji. Selain itu, ada beberapa faktor yang bisa memperburuk kondisi rhinitis alergi, seperti udara dingin, lingkungan lembap, polusi udara, hingga paparan parfum.
Siapa saja yang bisa mengalami rhinitis alergi, apa saja pencegahan serta pengobatan alergi yang satu ini serta komplikasi rhinitis alergi yang dialami penderitanya apabila mereka tidak segera melakukan pengobatan. Untuk mencari tahu informasi lengkapnya, simak artikel ini sampai selesai, ya!
1. Siapa saja bisa mengalami rhinitis alergi
Siapa saja bisa mengalami rhinitis alergi, terlebih mereka yang memiliki orang tua atau saudara kandung yang juga mengidap rhinitis alergi. Mereka yang memiliki penyakit dermatitis atopik atau alergi jenis lain juga rentan mengalami rhinitis alergi.
Di samping itu, ada beberapa hal yang bisa memperparah rhinitis alergi seperti seperti udara dingin, lingkungan lembap, polusi udara, hingga paparan parfum. Untuk itu, penting bagi mereka yang mengidap rhinitis alergi untuk menghindari faktor yang memperparah alergi satu ini.
2. Gejala rhinitis alergi bermacam-macam
Setiap orang yang mengalami rhinitis alergi akan mengalami gejala yang berbeda-beda. Namun, gejala rhinitis alergi umumnya serupa. Beberapa di antaranya meliputi hidung tersumbat, bersin berulang, mata gatal dan berair, lemas, batuk-batuk, sakit kepala, hingga kelelahan.
Tetapi tidak semua orang yang mengalami rhinitis alergi mengalami semua gejala ini, ada yang hanya mengalami hidung tersumbat, bersin-bersin, batuk-batuk hingga mata gatal saja, namun tidak mengalami ruam kulit. Ini dipicu oleh jenis alergen yang berbeda, tingkat paparan alergen itu sendiri, sistem imun seseorang yang menderita rhinitis, hingga gaya hidup.
3. Pencegahan rhinitis alergi
Rhinitis alergi bisa dicegah dengan beberapa cara seperti menggunakan masker ketika hendak keluar rumah untuk menghindari paparan debu serta asap yang berasal dari kendaraan. Ketika sampai di rumah, segera mandi, kemudian agar mengurangi paparan debu di rumah kamu bisa rutin menyapu serta mengepel lantai rumah.
Apabila kamu memiliki hewan peliharaan, kamu bisa rutin memandikannya. Jika perlu, kamu bisa gunakan diffuser ruangan untuk menyegarkan udara serta melancarkan saluran pernafasan.
4. Pengobatan rhinitis alergi
Umumnya, mereka yang mengidap rhinitis alergi diberi obat berupa antihistamin, dekongestan, semprotan kortikosteroid, hingga obat tetes mata. Masing-masing dari obat tersebut bisa membantu meredakan rhinitis alergi melalui mekanisme yang berbeda-beda.
Untuk antihistamin sendiri bekerja dengan meredakan bersin, hidung tersumbat serta hidung yang gatal. Sedangkan dekongestan bekerja mengatasi hidung tersumbat, sama seperti semprotan kortikosteroid yang bekerja mengatasi peradangan hidung pada penderita rhinitis alergi.
Namun, untuk memperoleh obat-obat di atas kamu perlu melakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
5. Komplikasi yang dialami penderita apabila tidak segera berobat
Apabila tidak segera berobat, penderita rhinitis alergi bisa mengalami beberapa komplikasi yang mengganggu aktivitas sehari-hari mereka seperti penurunan kualitas hidup, rhinitis alergi juga bisa menyebabkan seseorang menderita asma, sinusitis, infeksi telinga hingga kelelahan akibat penurunan kualitas tidur.
Itulah lima hal yang perlu kamu ketahui tentang rhinitis alergi. Penting bagi penderita alergi ini untuk mengetahui tentang gejala serta pencegahan dan pengobatan agar tidak mengganggu aktivitasmu.