Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa vaginamu terasa gatal? Nyatanya gatal pada vagina merupakan hal yang sangat umum dan bisa disebabkan oleh berbagai hal. Mulai dari gangguan kesehatan vagina yang cukup ringan hingga serius.
Sebagai pemilik tubuh, kamu wajib mengetahui kondisi organ yang satu ini. Pemeriksaan ke dokter secara rutin jadi hal penting apabila kamu punya keluhan tersendiri terkait kondisi vaginamu. Di bawah ini ada 7 hal yang dapata menjadi penyebab vagina terasa gatal. Simak baik-baik Bela!
1. Adanya infeksi akibat jamur
Area vagina yang lembap dapat memicu infeksi jamur sehingga menimbulkan rasa gatal. Istilah jamur pada vagina ini dapat disebut kandidiasis. Biasanya jamur ini hadir dalam jumlah kecil tetapi ia punya kemampuan untuk berkembang biak.
Jamur ini membutuhkan kehangatan, kelembapan, dan makanan untuk berkembang biak. Untuk menghindari kondisi ini, usahakan kamu selalu melepas pakaian dalam yang lembab secepat mungkin setelah berolahraga dan aktivitas berkeringat lainnya.
2. Iritasi akibat mencukur
Mungkin kedengarannya sepele, tapi mencukur rambut kemaluan justru dapat menimbulkan rasa gatal. Gesekan antara pisau cukur dengan kulit di area vagina dapat memicu iritasi. Gunakanlah teknik mencukur atau menghilangkan rambut kemaluan yang aman untukmu sehingga tidak melukai area vagina.
3. Ketidakseimbangan pH
Rasa gatal yang diiringi rasa terbakar bahkan bau bisa jadi disebabkan oleh ketidakseimbangan pH dalam vagina. Kegiatan sehari-hari seperti olahraga, hubungan seks, dan penggunaan douche (pembersih vagina) dapat mengganggu keseimbangan pH dalam vagina.
Lagi-lagi, saran untukmu adalah mengganti pakaian dalam yang lembab sangat membantu untuk menghindari kondisi ini. Selain itu hindari produk-produk pembersih vagina. Biarkan vaginamu membersihkan dirinya sendiri secara alami.
4. Iritasi yang disebabkan produk
Selain infeksi dan ketidakseimbangan pH, rasa gatal pada vagina juga bisa disebabkan iritasi. Sebagian orang memiliki kondisi di mana vaginanya iritasi terhadap produk sehari-hari yang mengandung bahan kimia, seperti pembalut, deterjen, pelembut kain, pemutih pakaian, kertas toilet, produk sanitasi, dan terutama yang memiliki wangi. Hal tersebut disebabkan oleh karakteristik vagina yang sensitif. Sehingga seluruh produk yang memicu iritan harus dihindari.
5. Vaginosis Bakteri
Vaginosis bakteri terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara bakteri 'baik' dan 'jahat' dalam vagina seseorang. Pada kondisi ini bakteri jahat jumlahnya akan lebih banyak dibanding bakteri baik. Kondisi ini adalah kondisi yang paling umum ditemukan di masyarakat.
6. Kondisi kulit yang tertentu
Setiap perempuan memiliki kondisi vagina yang berbeda. Beberapa di antaranya memiliki kondisi kulit yang langka dan mampu menyebabkan rasa gatal. Misalnya kondisi yang biasa disebut Lichen Sclerosus. Kondisi ini ditandai dengan bercak putih tipis pada kulit di area genital. Bercak tersebut bisa menimbulkan rasa gatal, warna kemerahan, serta nyeri.
7. Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual seperti klamidia, kutil kelamin, trikomoniasis, gonore, kutu kemaluan, dan herpes genital dapat menyebabkan gatal dan iritasi pada vagina.Jika iritasi datang saat kamu sudah berstatus aktif secara seksual, tidak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan membantumu mendapatkan perawatan yang tepat untuk masalahmu.
Itu dia Bela, beberapa penyebab dari rasa gatal pada vagina. Segera periksa ke dokter ya jika kamu merasa ada masalah dengan vaginamu.