Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

6 Penyebab Mata Terasa Panas, Hati-Hati!

Pernah mengalaminya, Bela?

Wahyu Fitri Utami

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr. Nursyamsi, SpM, M.Kes

Pernahkah kamu merasa matamu terasa begitu panas hingga ada sensasi terbakar? Kondisi mata yang panas ini tentu sangat mengganggu aktivitasmu.

Sebenarnya ada beberapa faktor yang menjadi penyebab mata terasa panas, mulai dari lingkungan hingga masalah medis. Kira-kira matamu terasa panas akibat apa saja ya, Bela? Yuk, simak penjelasan Popbela berikut ini. 

1. Mata Kering

freepik.com

Mata kering atau disebut juga dengan keratoconjunctivitis sicca merupakan suatu kondisi yang umum terjadi. Penyebabnya karena produksi air mata tidak mencukupi atau kualitasnya menurun, sehingga tidak dapat menjaga kelembapan mata dengan baik.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan dry eye syndrome, mulai dari masalah penuaan, penggunaan lensa kontak, dan beberapa kondisi medis seperti diabetes serta artritis reumatoid. Selain itu, obat-obatan tertentu, seperti antihipertensi, antidepresan, obat antialergi, dan obat tidur juga bisa menyebabkan mata kering.

Adapun gejala yang bisa kamu rasakan saat mata kering meliputi mata terasa sakit, mata merah, sensasi mengganjal, perasaan terbakar, pandangan kabur, hingga merasa ada benda asing di mata yang dapat membuat mata berair.

Pengobatan untuk kondisi ini biasanya dapat dilakukan dengan menggunakan tetes mata pelumas atau air mata buatan, kompres hangat, dan perubahan gaya hidup seperti mengurangi waktu penggunaan layar. Sementara itu, untuk kasus yang lebih serius, penggunaan obat resep atau prosedur medis bisa dilakukan. 

2. Blefaritis

freepik.com

Blefaritis merupakan kondisi peradangan kronis yang terjadi di area kelopak mata akibat infeksi bakteri, parasit Demodex, kondisi kulit, maupun gangguan kelenjar minyak di kelopak mata. Kondisi ini dianggap kronis dan membutuhkan perawatan berkelanjutan untuk mengurangi gejala. 

Gejalanya biasanya berupa kelopak mata yang bengkak, gatal, merah, perih, berair atau berpasir, hingga muncul kerak atau serpihan di bulu mata. 

Mengobati blefaritis perlu beberapa hal yang dipertimbangkan, mulai dari rutin menjaga kelopak mata dengan kompres air hangat, sampo bayi, dan minyak ikan. 

3. Alergi

freepik.com

Konjungtivitas alergi atau alergi mata umumnya terjadi saat mata bereaksi terhadap zat alergen. Alergen ini dapat berasal dari serbuk sari, bulu hewan, debu, asap rokok, parfum, spora jamur, dan lainnya. 

Reaksi alergi muncul ketika sistem kekebalan tubuh menganggap alergen sebagai suatu ancaman sehingga melepaskan histamin dan bahan kimia lainnya yang menjadi penyebab munculnya peradangan. 

Gejala alergi mata ini biasanya terjadi mulai dari mata memerah, bengkak, perih, gatal, hingga berakhir. Bahkan di kondisi tertentu kelopak mata bisa mengalami bengkak dan terdapat sensasi terbakar. Gejala lain seperti hidung tersumbat atau bersin juga sering dialami bersamaan saat alergi mata. 

Jika kamu mengalami kondisi ini, segeralah kompres dingin, memberikan obat tetes mata buatan atau antialergi untuk mengurangi gejala yang muncul.

4. Rosacea Okular

pexels.com/TBD

Penyebab mata terasa panas berikutnya yaitu rosacea okular. Faktor penyebab terjadinya penyakit ini sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun, faktor genetik dan lingkungan dianggap ikut berpengaruh dalam kemunculan rosacea okular

Dari beberapa penelitian yang dilakukan, kondisi ini dianggap memiliki hubungan antara rosacea dan bakteri Helicobacter pylori, yakni bakteri yang menyebabkan infeksi saluran pencernaan. Kondisi inilah yang membuat pembuluh darah di mata dan kelopak mata bengkak serta merah. 

Kondisi peradangan kronis ini memiliki beberapa gejala, di antaranya mata merah, kering, perih, ada sensasi terbakar, dan lumayan sensitif terhadap cahaya. Di beberapa kasus, kondisi ini justru dapat membuat pengelihatan bermasalah. 

Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan, apalagi jika kamu termasuk penderita rosacea okular. Mulai dari menghindari cuaca yang terlalu panas, dingin atau berangin, alkohol, meminum teh atau kopi yang terlalu panas, makanan pedas, hingga kelola stres. Hal ini perlu dilakukan karena penyakit ini perlu penanganan medis jangka panjang sehingga ada baiknya kamu lebih memperhatikan faktor-faktor pemicunya.

5. Konjungtivitas

freepik.com

Konjungtivitas ialah infeksi atau peradangan yang terjadi pada membran transparan bagian kelopak mata dan permukaan mata. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, ataupun alergi. 

Adapun gejala dari konjungtivitas ini meliputi mata merah, panas, perih, gatal, hingga muncul cairan dari mata yang berwarna jernih, kuning, atau hijau. Sementara itu, jika kamu mengalami konjungtivitas bakteri, cairan yang keluar dari mata lebih kental dan berwarna hijau atau kuning.

Umumnya, konjungtivitas yang disebabkan oleh bakteri atau virus lebih cepat menular. Oleh karena itu, kamu dianjurkan untuk selalu menjaga hiegenis dan menggunakan kacamata pelindung saat mengalami sakit ini.

6. Sunburn pada Mata

freepik.com

Apabila kamu sering berada di luar ruangan dan terpapar sinar matahari langsung, ada baiknya berhati-hati ya, Bela. Penyebab mata terasa panas juga bisa diakibatkan oleh sunburn pada mata. Hal ini akan terjadi saat kamu berada di bawah terik sinar matahari secara berlebihan tanpa menggunakan perlindungan mata yang memadai. 

Gejala ini sebenarnya mirip dengan sunburn pada kulit, namun bedanya terletak di kornea mata. Fotokeratitis memiliki beberapa gejala, seperti mata perih, berair, sensasi terbakar, mata merah, dan sensitif dengan cahaya. Oleh karena itu, kamu perlu kacamata hitam untuk melindungi mata dari sinar UV. 

Itulah beberapa penyebab mata terasa panas. Jika kamu mengalami salah satu gejala di atas, segera berkonsultasi ke dokter supaya mendapat perawatan yang tepat.

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada November 2024. Dry Eyes.

American Academy of Ophthalmology. Diakses pada Juli 2024. What Are Eye Allergies?.
Loffredo, Lorenzo, Fernanda Pacella, Elena Pacella, Giulia Tiscione, Alessandra Oliva, and Francesco Violi. “Conjunctivitis and COVID‐19: A meta‐analysis.” Journal of Medical Virology 92, no. 9 (22 Mei 2020).

American Academy of Ophthalmology. Diakses pada November 2024. Conjunctivitis: What Is Pink Eye?.

Helthline. Diakses pada November 2024. Can Your Eyes Get Sunburned?.

Mayo Clinic. Diakses pada November 2024. Blepharitis.

IDN Channels

Latest from Health