Meninggalnya Julia Perez memberikan banyak pelajaran bagi kita khususnya perempuan soal kanker serviks yang dideritanya sejak 2014. Julia Perez berpesan bahwa sebagai perempuan kita harus bisa menjaga kebersihan daerah intim masing-masing agar tak diserang kanker serviks. Dilansir dari Alodokter, Popbela merangkum beberapa hal soal kanker serviks yang perlu kita ketahu Bersama. Simak selengkapnya di bawah ini yah Bela.
Kanker serviks merupakan kanker yang muncul pada leher rahim perempuan yang berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina.
Masih banyak yang belum benar-benar memahami perbedaan antara kanker serviks dan rahim. Keduanya sangat berbeda Bela. Perlu diketahui bahwa Rahim terdiri dari leher rahim, badan rahim dan dua saluran telur. Nah, kanker rahim atau kandungan adalah kanker yang muncul pada badan rahim.
Sebagian besar kanker serviks disebabkan oleh HPV atau human papillomavirus. HPV adalah virus yang menyebabkan kutil pada tangan, kaki dan alat kelamin.Virus ini umumnya ditularkan melalui hubungan seks. Ada 2 jenis virus HPV yang paling berbahaya dan menjadi penyebab kanker serviks sebesar 70%, yaitu HPV 16 dan 18.
Sebenarnya gejala kanker serviks nggak selalu bisa dilihat dengan jelas, Bela. Seringkali justru gejala terjadi ketika kanker sudah memasuki stadium akhir. Namun, gejala paling umum adalah pendarahan yang nggak normal dari vagina di luar masa menstruasi atau setelah menopause. Pendarahan ini biasanya terjadi setelah berhubungan seks dan terjadi lebih dari satu kali. Selain itu, ada pula gejala lain seperti cairan yang keluar tanpa henti dari vagina dengan aroma aneh dan berwarna merah muda, pucat, cokelat atau mengandung dara.
Metode pengobatan kanker serviks tergantung pada tingkat stadium. Untuk stadium awal bisa dilakukan penanganan dengan cara operasi dan prosedur radioterapi sebagai alternatif. Sedangkan untuk kasus kanker serviks stadium lanjut, biasanya dirawat dengan menggunakan metode kombinasi kemoterapi dan radioterapi.
Ada beberapa cara untuk mengurangi risiko terkena kanker serviks, misalnya screening atau pap smear yaitu metode untuk mendeteksi sel-sel yang berpotensi untuk menjadi kanker. Sebaiknya, lakukan pap smear secara rutin terutama bagi perempuan yang aktif secara seksual. Pada perempuan yang berusia 25-49 tahun lakukan pemeriksaan setiap tiga tahun sekali. Sedangkan, wanita berusia 50-64 tahun dapat diperiksa setiap lima tahun sekali. Nah, bagi kamu yang belum aktif secara seksual bisa melakukan vaksinasi HPV.
Risiko terkena kanker serviks juga bisa dilakukan dengan berhubungan seks dengan aman dan setia pada pasangan serta menjauhi rokok.
Semoga informasi di atas bermanfaat yah Bela. Yuk, kita lawan dan cegah bersama!