Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Ini Cara Menghitung Masa Subur dan Membaca Gejalanya Pada Tubuh

Masa subur terjadi lima hari sebelum ovulasi!

Dina Lathifa

Berpikir untuk merencanakan kehamilan dalam waktu dekat, Bela? Hal yang perlu kamu lakukan adalah seks di waktu yang tepat, yaitu saat sedang berlangsung masa subur dalam dirimu. Mengutip dari Your Fertility, masa subur terjadi saat ovarium melepas sel telur (ovulasi) dan lima hari sebelum itu terjadi. Lalu, kapan masa ovulasi terjadi?

Masa ovulasi terjadi secara beragam pada masing-masing perempuan, tergantung pada siklus menstruasi seseorang. Umumnya pada siklus selama 28 hari, ovulasi terjadi sekitar 12-14 hari sebelum hari pertama menstruasi selanjutnya. Berarti, masa subur akan terjadi di antara hari ke-10 sampai ke-17 setelah hari pertama menstruasi terakhir. Selain mengetahui dari perhitungan hari, kamu bisa mengetahui masa ovulasi dengan mengamati gejala yang tubuhmu alami. Simak yuk!

Melansir dari The Bump, mendekati masa ovulasi, tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon estrogen sehingga menyebabkan cairan serviks menjadi lebih kental dan berwarna putih bersih. Perubahan ini membantu sel sperma 'berenang' menuju sel telur yang dirilis selama masa ovulasi. Namun perlu diingat jika jumlah dan konsitensi cairan serviks dapat terlihat beragam pada masing-masing perempuan. Jika cairan itu cukup kental dan lengket, licin dan basah, tandanya kamu sedang dalam masa subur.

Pada beberapa perempuan, mereka akan mengalami peningkatan indera penciuman pada saat mengalami masa ovulasi. Ini disebabkan tubuhmu menyiapkan diri untuk lebih tertarik pada feromon androstenone yang dimiliki laki-laki.

Jika payudara terasa nyeri atau menjadi lebih lembut, ini menjadi salah satu tanda masa ovulasi sedang terjadi. Perubahan ini disebabkan dari aliran hormon yang dirilis sebelum dan sesudah ovulasi, menyebar ke seluruh tubuh.

Sebagian perempuan dapat merasakan terjadinya ovulasi, yaitu ketika merasakan nyeri pada bagian abdominal bawah, entah itu pada sisi kiri, entah sisi kanan. Rasa sakit itu dapat berlangsung dalam hitungan menit atau jam. Sebagian perempuan juga dapat mengalami pendarahan vagina ringan, keputihan atau rasa mual yang datang bersama dengan rasa nyeri. Namun jika rasa nyeri itu berlangsung cukup lama atau intens, kamu perlu memeriksakannya ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatan organ vitalmu.

Keputihan berwarna coklat atau flek selama masa ovulasi itu normal jika memang nggak sering terjadi pada dirimu. Gejala ini terjadi ketika folikel yang mengelilingi dan mellindungi sel telur berubah menua, tumbuh, dan pecah. Ini kemudian menghasilkan sedikit pendarahan. Saat darah menua, warnanya berubah menjadi kecoklatan. Lagi-lagi jika flek terjadi cukup sering, kamu perlu memeriksakannya ke dokter untuk mendapatkan penjelasan yang lebih pasti dan mengetahui kondisi kesehatan orban vitalmu.

Sebagian perempuan merasa kalau gairah seks mereka meningkat selama masa ovulasi. Ini boleh jadi reaksi alamiah yang dapat dilihat sebagai tanda masa ovulasi. Namun, kamu pun perlu memerhatikan faktor pendukung lain. Karena besar kemungkinan, meningkatnya gairah seks bisa disebabkan karena asupan makanan atau mood.

Selama masa ovulasi, bagian serviks bisa menjadi lebih tinggi, lebih lembut, dan lebih terbuka. Kamu dapat memeriksa serviks dan cairan yang dihasilkan untuk mengetahui tanda masa ovulasi, namun perlu waktu untuk mempelajari perbedaannya. Alternatif lainnya, kamu bisa berkonsultasi pada dokter kandungan untuk mendapatkan tips dan cara melihat perubahan serviks.

Dengan membaca tanda-tanda itu, kamu bisa menebak jika tubuhmu sedang dalam masa ovulasi atau nggak. Dari situ, kamu bisa memastikan saat masa suburmu berlangsung. Jika nggak merasakan tanda-tanda itu, bukan berarti kamu nggak mengalami ovulasi, loh! Sebab sebagian perempuan nggak mengalami gejala, dan itu wajar terjadi, Bela. Alternatifnya, kamu bisa mencari tahu masa subur dengan mengingat tanggal terakhir menstruasi dan menghitung hari.

IDN Channels

Latest from Health