Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

7 Jenis Infeksi Vagina yang Paling Umum Terjadi, Perempuan Wajib Tahu!

Kenali ciri-cirinya

Audia Natasha Putri
Audia Natasha Putri

Infeksi vagina atau vaginitis adalah penyakit infeksi yang tumbuh di sekitar vagina dan vulva. Infeksi vagina timbul akibat dari tumbuhnya bakteri, jamur, parasit atau virus.

Penyebab infeksi vagina bisa karena douching, antibiotik, penggunaan tampon, hubungan seksual, maupun pemakaian jenis kontrasepsi.

Saat mengalami infeksi vagina, kulit vagina akan terasa gatal, terbakar, ruam, kemerahan atau keputihan. Dalam kasus yang berat, vagina dan vulva akan membengkak dan terasa sakit saat ditekan.

Sebagai perempuan, kamu perlu mengenali jenis infeksi vagina paling umum terjadi. Yuk, simak informasinya di bawah ini, ya!

1. Infeksi Ragi

Freepik.com/Freepik

Jenis infeksi vagina paling umum terjadi yang pertama adalah infeksi ragi. Infeksi ini disebabkan oleh keluarga jamur Candida albicans. Jenis jamur ini selalu ada di tubuh manusia, termasuk vagina.

Kendati demikian, jamur ini tidak menimbulkan bahaya jika dalam jumlah yang kecil. Sebaliknya, pertumbuhan jamur Candida albicans yang berlebihan bisa menyebabkan infeksi vagina dan infeksi pada tubuh. Pertumbuhan jamur Candida albicans yang berlebihan terjadi karena beberapa sebab.

Di antaranya seperti perubahan kadar hormon karena kehamilan, pil KB, menstruasi, lemahnya imunitas, dan tingginya gula darah.

2. Trikomoniasis

cosmo.ph

Infeksi vagina umum satu ini masuk dalam kategori Infeksi Menular Seksual (IMS). Artinya, trikomoniasis termasuk jenis infeksi vagina yang bisa ditularkan saat hubungan seksual.

Kondisi ini disebabkan oleh parasit bernama Trichomonas vaginalis. Sama seperti jenis infeksi vagina kebanyakan, trikomoniasis punya gejala seperti:

  1. ‌Rasa panas
  2. Iritasi‌
  3. Kemerahan‌
  4. Pembengkakan pada vulva
  5. Keluarnya cairan keputihan berwarna kuning-hijau dan berbau amis
  6. Nyeri saat buang air kecil.

3. Klamidia

pexels.com/karolina-grabowska

Klamidia merupakan jenis IMS yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Pada awal kemunculannya, klamidia tidak menunjukkan gejala parah. Namun, tanda awalnya bisa berupa keputihan yang lebih banyak.

Bahkan dalam beberapa kasus, keputihan ini disertai dengan pendarahan di antara menstruasi atau setelah berhubungan intim. Gejala klamidia yang perlu dikenali adalah rasa sakit saat saat berhubungan seks atau saat buang air kecil. Jika tidak diobati, klamidia dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius.

4. Kutil Kelamin

prima.co.uk

Kutil kelamin dapat diketahui dari munculnya daging kecil di sekitar vulva, leher rahim, vagina, atau anus. Kutil sebenarnya bisa hilang sendiri dengan pengobatan salepantibiotik. Hanya saja, penyembuhannya memakan waktu lama dan memberi rasa sakit yang disertai gatal atau berdarah.

Bila tidak pulih dengan pengobatan umum, kutil kelamin bisa disembuhkan dengan perawatan spesialis, termasuk cryotherapy, eksisi, atau elektrokauter. Sayangnya, pengobatan ini hanya membantu menghilangkan kutil, namun tidak dapat menghilangkan virus penyebabnya.

5. Vaginitis Non Infeksius

pexels.com

Seperti namanya, jenis infeksi kelamin ini tidak bersifat infeksius. Pada umumnya, vaginitis non infeksius dipicu alergi atau ketidakcocokan kulit terhadap bahan kimia. Misalnya, kulit menjadi sensitif dan iritasi saat memakai tampon beraroma, sabun wangi, atau pelembut kain.

Cara untuk mencegahnya adalah menghindari paparan yang memicu reaksi. Nama lain dari vaginitis non infeksius disebut vaginitis atrofi. Dipicu oleh turunnya kadar hormon perempuan saat masa menopause. Inilah yang menyebabkan dinding vagina menjadi lebih tipis, lebih kering, dan kurang fleksibel, sehingga muncul iritasi seperti luka atau ruam.

6. Vulvodinia

Pixabay.com/Deon Black

Vulvodinia merupakan penyakit infeksi kelamin yang muncul pada area vulva. Termasuk penyakit kronis karena gejalanya mencakup sensasi terbakar, menyengat, gatal, atau kulit lecet pada vukva.

Kondisi ini berlangsung lebih dari tiga bulan dan penyebabnya sukar dideteksi, baik karena  infeksi atau kelainan kulit. Karena gejalanya yang menimbulkan rasa sakit, vulvodinia bisa menyebabkan disfungsi seksual.

7. Vaginitis Virus

Pixabay.com/Deon Black

Vaginitis virus disebabkan oleh penyebaran virus yang ditularkan melalui kontak seksual. Penyakit infeksi kelamin ini dipicu oleh virus HSV yang bisa menimbulkan nyeri dan luka di area genital.

Biasanya penyakit ini disertai peradangan pada vagina yang ditandai dengan gatal di vagina dan keputihan. Bila kamu mengalami gejala ini, segeralah periksakan ke dokter kelamin untuk mendapat pengobatan yang tepat.

Infeksi vagina merupakan penyakit yang umum teejadi pada area kewanitaan. Penyebabnya beragam, bisa karena ragi, bakteri, virus, atau iritasi. Semoga dengan informasi ini, kamu bisa mengetahui gejala mulanya dan bisa menanganinya dengan cepat, ya!

IDN Channels

Latest from Health