Pandemi COVID-19 memang belum berakhir, namun saat ini sudah tersedia cukup banyak lokasi vaksin untuk meminimalisir seseorang terpapar virus yang dikabarkan dapat menyebabkan kematian tersebut. Namun ternyata tidak semua orang lho dengan sukarela melakukan vaksin, bahkan masih ada yang menolak dengan alasan-alasan tertentu.
Ternyata dengan kemunculan vaksin, juga muncul anggapan-anggapan yang salah seputar vaksin COVID-19 untuk kesehatan perempuan. Mau tahu apa saja anggapan yang salah seputar vaksin untuk kesehatan perempuan? Baca artikel ini sampai habis dan dapatkan informasi yang lebih relevan dari artikel ini ya, Bela!
1. Nggak Boleh Vaksin Kalau Menstruasi
Memang sih ada sebagian perempuan yang mengklaim bahwa siklus menstruasi berubah setelah mendapatkan vaksin dosis pertama, tetapi anggapan bahwa saat menstruasi tidak diperbolehkan vaksin itu salah ya, Bela. Selama pandemi ini tentu tidak jarang ada perempuan yang mengalami tekanan batin sehingga membuat siklus menstruasi pun berubah. Oleh karena itu, vaksin COVID-19 tidak ada kaitannya dengan perubahan siklus menstruasi.
2. Vaksin COVID-19 Bikin Mandul
Nah, anggapan ini mulai muncul sejak viralnya sebuah laporan palsu yang disebar di media sosial. Dalam laporan itu, disebutkan bahwa lonjakan virus COVID-19 sama seperti protein lonjakan lain (Synictin-1) yang hubungannya cukup erat dengan pertumbuhan janin dan juga perlekatan plasenta saat kehamilan. Tapi faktanya, kedua hal itu sangatlah berbeda lho Bela! John Hopkins University telah melakukan tes vaksin Pfizer dan ternyata 23 sukarelawan yang dites tetap dapat mengalami kehamilan.
3. Ibu Menyusui Nggak Boleh Vaksin!
Ada anggapan bahwa vaksin yang masuk ke dalam tubuh seorang ibu yang masih menyusui dapat merusak nutrisi dari ASI. Ternyata hal ini salah lho, Bela! Elizabeth Beatriz seorang epidemiolog kesehatan remaja dan reproduksi dari Amerika Serikat memastikan tidak ada penelitian yang mendukung klaim ini. Malah, ada penelitian yang dilakukan yang menunjukan bahwa ibu menyusui yang sudah di vaksin COVID-19 bisa melindungi sang anak yang masih usia menyusui tersebut untuk tertular virus COVID-19.
4. Kalau Lagi Hamil, Vaksin Bisa Bikin Keguguran!
Selain tiga hal di atas masih ada satu lagi anggapan yang tersebar bahwa apabila seseorang sedang hamil dan melakukan vaksin dapat mengalami keguguran. Tetapi tenang saja, karena pernyataan ini telah dipatahkan oleh CDC Amerika Serikat. CDC yang merupakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat tersebut telah melacak lebih dari 35 ribu perempuan yang menerima vaksin COVID-19 dan menemukan tidak ada peningkatan keguguran maupun hasil yang tidak baik saat mereka melahirkan bayinya.
Namun, perlu diingat, ada hal-hal yang harus diperhatikan jika ingin divaksin dalam keadaan hamil seperti usia kehamilan di atas 13 minggu, ada atau tidaknya penyakit bawaan, serta keadaan kondisi fisik lainnya. Jadi pastikan untuk konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu ya!
Memang sih saat ini banyak banget anggapan-anggapan seputar vaksinasi COVID-19 yang tersebar. Tetapi 4 di antaranya sudah dipastikan tidak benar ya, Bela! Nah apakah kamu sudah melakukan vaksinasi COVID-19? Apabila kamu masih memiliki concern lain, coba komunikasikan dengan dokter ya agar kamu bisa segera mendapatkan vaksin COVID-19 sehingga bisa terhindari dari COVID-19.