Psikolog anak dan remaja, Anastasia Satriyo, menjadi salah satu pembicara di panggung Future is Female pada Jumat, (30/09/2022). Merupakan founder dari Relasi Diri, Anastasia kerap membagikan pengetahuannya seputar psikologi lewat akun sosial media miliknya. Siang ini, ia yang juga merupakan penulis buku 'Aku Tak Harus Sempurna' membagikan beberapa cara sederhana menjaga kesehatan mental.
Sering mendengar kata healing? Menurut Anastasia, definisi healing yakni bergerak menuju keutuhan diri. Menjadi salah satu orang yang berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan mental di media sosial, ia kerap kali membagikan pengetahuannya mengenai emosi lewat media sosial.
Hal ini dimulainya dari kecemasan yang dirasakan, ia yang sudah belajar psikologi selama tujuh tahun cukup merasakan struggle saat awal lockdown pada Maret 2020, bahkan dirinya sampai mengunjungi psikolog. Menyadari banyak masyarakat yang juga masih awam dengan mental health, ia kemudian memulai langkahnya lewat unggahan di media sosial.
Ketika seseorang sudah aware, harapannya ia tahu kapan dirinya membutuhkan bantuan. "Dalam proses healing, menurut saya pribadi, mindset yang membantu kita itu adalah melihat segala sesuatu dalam perspektif yang luas, kayak shade warna lipstik, kayak spektrum,” tuturnya.
Lanjutnya, “Kesehatan mental tuh spektrum, dia bukan hitam putih dikotomi kayak teknik satu kosong satu kosong bahwa ‘oh pilihannya hanya cuma menerima diginiin sebagai anak atau oh harus maafin orang tua’. Everything in between, everything is possible."
Selama sesi "Healing Sampai Hilang" and Other Misused Term That Hurts Mental Wellness, Anastasia Satriyo memberi tips sederhana dalam menjaga kesehatan mental. “Aware dan sadar. Aware tuh aslinya sadar atau bahasa Jawanya tuh eling, ya. Jadi sesederhana, habis ini saya akan selesai dari acara ini terus saya jeda dulu nggak langsung lihat handphone, duduk dulu."
Dirinya melanjutkan, “Tarik nafas 2-3 kali, terus saya tanya ke diri saya ‘Anas habis ini mau apa?’ atau apresiasi ini event pertama saya offline, jadi tadi saya overwhelming juga dengan banyak orang dan suara. Sudah belajar kesehatan mental dan emosi bukan berarti saya nggak cemas suruh bicara di depan gini, tapi saya bisa rasain cemas saya berangsur-angsur berkurang dan mungkin habis ini saya akan bilang ke diri saya, ‘makasih ya, Anas hari ini sudah coba untuk ngomong di depan orang banyak dan gapapa kalau tadi awalnya cemas, awalnya bingung, tapi Anas sudah mencoba yang terbaik versi Anas hari ini’,” tutupnya.
Dimulai dengan mengambil jeda sejenak, tarik nafas, kemudian berbincang dengan diri sendiri, itulah cara sederhana yang bisa kamu coba. Mudah dan simpel bukan? Yuk, dipraktikkan!