Apa sih alat kontrasepsi itu?
Kita sering mendengarnya namun kadang kurang paham maknanya serta bentuk dan kegunaannya. Dilansir dari Alodokter, alat kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Bagi pasangan yang ingin merencanakan jarak atau jumlah anggota keluarga, disarankan memakai alat kontrasepsi.
Alat kontrasepsi juga banyak macamnya. Hal tersebut dikarenakan setiap orang ternyata tidak cocok dengan jenis alat kontrasepsi tertentu. Sebelum menggunakan atau memilih alat kontrasepsi yang akan Bela gunakan, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu. Simak beberapa jenis alat kontrasepsi yang perlu kamu ketahui berikut ini.
Kondom pria
Kondom pria ini merupakan alat kontrasepsi yang akan menghalangi sperma masuk ke dalam tubuh wanita. Kondo mini mudah digunakan, terjangkau dan menawarkan perlindungan terbaik terhadap IMS (misalnya gonore, klamidia, HIV).
Kondom umumnya terbuat dari lateks, tapi jika pasanganmu alergi terhadap lateks, beberapa merek juga mengkhususkan pada kondom yang terbuat dari poliuretan atau kulit domba. Kedua kondom tersebut kompatibel dengan pelumas (kondom lateks tidak, kecuali dengan pelumas berbasis air); kekurangan dari kondom dengan kulit domba yakni tidak memberikan perlindungan terhadap IMS.
Kondom Wanita
Sama seperti kondom lelaki, kondom perempuan merupakan salah satu dari beberapa jenis alat kontrasepsi yang bisa Bela beli secara bebas di apotek tanpa resep dokter.
Kondom perempuan berbentuk plastik yang melindungi vagina. Terdapat cincin plastik di ujungnya yang berperan untuk menyesuaikan posisi. Nah Bela, jika kamu menggunakan kondom perempuan ini, maka pasanganmu tidak boleh menggunakan kondom lelaki karena pemakaiannya tidak boleh bersamaan.
Kondom perempuan umumnya lebih mahal daripada kondom pria. Kondom perempuan dapat dimasukkan hingga delapan jam sebelum berhubungan badan.
Spermisida
Alat kontrasepsi ini mungkin jarang kamu dengar ya, Bela. Spermisida adalah produk yang diaplikasikan di dalam vagina sebelum berhubungan seksual. Produknya berbentuk jeli, krim, membran, atau pun busa ini mengandung bahan kimia yang dapat membunuh sperma.
Untuk mendapatkan spermisida ini, kamu nggak perlu resep untuk membeli spermisida. Spermisida memiliki sedikit efek samping, kekurangannya spermisida tidak bisa melindungi terhadap IMS.
Jangan terlalu sering digunakan karena bisa menyebabkan iritasi. Umumnya, digunakan bersamaan dengan alat kontrasepsi lainnya.
Pil KB
Pil ini yang paling sering dan digunakan dan umum di Indonesia, Bela. Pil kontrasepsi ini ditemukan tahun 1960. Pil kontrasepsi ini telah mencegah kehamilan di 95% kasus dan hampir memberikan perlindungan 99% jika diminum satu pil setiap hari seperti yang ditentukan.
Pil ini terbagi dalam dua bentuk yakni pil kontrasepsi kombinasi (mengandung hormon estrogen dan progestin) atau pil mini (hanya progestin). Dalam kasus pil mini, penting sekali meminum pil setiap hari pada saat yang sama (tidak boleh terlambat lebih dari tiga jam).
Kekurangannya, pil tidak memberikan perlindungan terhadap IMS dan jika Bela ingin membeli, diperlukan resep dokter. Selain itu, kekurangan lainnya bisa meningkatkan tekanan darah, menyebabkan pembekuan darah, bercak darah, dan payudara mengeras.
Nggak semua perempuan disarankan menggunakan pil ini apalagi yang memiliki riwayat jantung, gangguan hati, kanker payudara atau kanker rahim, migrain juga yang memiliki tekanan darah tinggi.
Koyo Ortho Evra
Alat kontrasepsi ini berbentuk koyo yang ditempelkan pada kulit dan bisa diganti seminggu sekali selama tiga minggu. Koyo ini bekerja dengan melepaskan hormon yang sama efektifnya dengan yang terdapat dalam pil KB.Nah Bela, koyo ini harus dilepas pada minggu keempat.
Harganya relatif mahal serta tidak menjamin perlindungan terhadap penyakit menular seksual. Efek sampingnya kurang lebih sama seperti pil KB.
Itulah beberapa jenis alat kontrasepsi yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat.