Saat berpuasa, banyak orang yang cenderung emosional dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Terkadang, puasa bahkan dijadikan alasan pembenaran untuk marah-marah. Kamu mungkin pernah mengalaminya. Stop bersikap seenaknya, Bela. Selain menahan lapar dan haus kamu juga harus bisa menahan emosi. Meski sulit, mengendalikan mood yang kerap berubah menjadi tantangan yang harus kamu hadapi.
Ketika lapar, setiap orang memang cenderung menjadi lebih mudah untuk marah. Menurut seorang psikologi klinis, Tamima Tanjin, keadaan lapar dapat meningkatkan stres yang terdapat pada pikiran kita. Melakukan kegiatan sehari-hari tanpa ada asupan nutrisi dan energi memaksa otak untuk bekerja lebih keras. Akibatnya tingkat depresi pada otak justru meningkat dan membuat suasana hati rentan berubah.
Perubahan suasana hati yang signifikan saat berpuasa nyatanya nggak dialami setiap orang. Mood swing lebih banyak terjadi pada orang yang memiliki penyakit tertentu. Misalnya orang yang mudah depresi atau memiliki penyakit diabetes atau maag yang harus memiliki jadwal makan cukup sering dan teratur. Saat berpuasa, perubahan jadwal makan dapat membuat tubuh menjadi tertekan dan pikiran semakin lelah.
Bila kamu salah satunya, sebaiknya mulailah untuk belajar mengendalikan emosi. Ingat kembali tujuan utama berpuasa untuk mengendalikan hawa nafsu sehingga pikiran menjadi lebih tenang. Kamu juga bisa mengurangi kegiatan fisik yang membutuhkan banyak energi dan mengalihkannya pada kegiatan keagamaan untuk membuat hati menjadi lebih senang. Saat emosi akan meledak, tarik nafas dalam secara perlahan, dan buat otak menjadi lebih rileks sebelum menghembuskannya.