Bagi kamu yang kerap mengikuti dunia kecantikan Indonesia sepertinya sudah nggak asing lagi dengan salah satu beauty influencer sekaligus model yang satu ini. Yap, Agnes Oryza. Perempuan pemilik rambut keriting dan berkulit sawo matang ini bukan hanya sering memberikan informasi tentang produk kecantikan, dan mengulas berbagai merk makeup, Agnes juga kerap membagikan pengalaman seru kala melakukan traveling di akun media sosial pribadinya.
Menyambut BeautyFest Asia 2022 yang akan digelar di Kota Kasablanka pada 14-16 Oktober 2022, kepada Popbela Agnes Oryza berbagai cerita soal perjalanan kariernya sebagai beauty influencer, sekaligus berbagi pesan soal standar kecantikan masa kini. Penasaran? Simak artikel ini, yuk!
Memulai kariernya sebagai beauty blogger
Sebelum booming-nya media sosial seperti Instagram, Twitter, ataupun YouTube, pemilik nama lengkap Agnes Oryza Kristel ini memulai membagikan informasi terkait kecantikan melalui blog pribadinya ‘The Curly Girl Journal’. Itulah mengapa ia melabeli dirinya di instagram sebagai Blogger. “Indonesian beauty blogger est 2009 🇮🇩” tulisnya di bio akun Instagram pribadinya.
“Awalnya dari kecil aku memang suka hal-hal yang berbau kecantikan terus aku juga hobi nulis. Nah, pas aku lulus SMA itu nulis blog karena aku merasa temen-temen aku tuh banyak yang bertanya gitu aku tuh kalau ke sekolah make-up nya nggak kelihatan tapi kok bagus, lalu kulitnya juga bagus, pada tanya apa rahasinya. Lama-lama karena capek ya harus ngulang-ngulang yaudah aja aku buat blog. Jadi kalau ada temen-temen yang tanya aku tinggal bilang saja sudah aku tulis di blog,” cerita Agnes dengan antusias kepada Popbela.
Minim informasi tentang produk kecantikan jadi alasan Agnes menulis blog
Memulai menulis blog di tahun 2009 kala berusia 18 tahun, Agnes merasa pada saat itu, orang-orang Indonesia khususnya para remaja masih sangat sulit mendapatkan informasi tentang produk-produk kecantikan.
“Di situ aku sadar bahwa perempuan di Indonesia banyak banget butuh informasi tentang kecantikan karena era aku nulis blog itu 13 tahun yang lalu itu masih minim informasi dari Indonesia, kebanyakan malah dari luar negeri. Jadi kebanyakan produk yang digunakan mereka itu beda sama kondisi kulit orang Indonesia,” lanjut Agnes.
Menjadi beauty influencer bukanlah hal yang dirinya rencanakan. Niat awal hanya ingin sekadar memberikan informasi dan berbagi kepada teman-temannya seputar dunia kecantikan. Namun, seiring berjalannya waktu blognya mulai berkembang hingga ada beberapa produk menanyakan rate card untuk bekerja sama.
“Terus lama-lama berkembang mulai ada yang minta rate card. Lalu, pindah ke platform lain seperti Instagram dan YouTube, barulah aku merasakan keseruan. Yaudah akhirnya aku seriusin saja di sini,” tuturnya.
Sempat di-bully dan mencoba mengikuti beauty standard
Memiliki rambut yang keriting dengan kulit sawo matang membuat Agnes sedari kecil kerap mendengar kata-kata mengejek dari teman-temannya. “Sering dibilang mirip sarang tawon lah, kaya semak-semak deh rambutnya” adalah kata-kata yang sering dilontarkan teman sekolahnya terdahulu.
Tentunya hal tersebut sempat membuat Agnez merasa sedih, apalagi kondisinya saat itu ia masih berumur belia. Menangis menjadi pilihannya ketika ujaran mengejek akan dirinya ia dengar.
Bahkan Agnes sempat melakukan treatment pelurusan rambut, lho Bela demi memenuhi ekspektasi dan mengikuti standar kecantikan saat itu. Namun, seiring bertambahnya usia, Agnes menyadari bahwa dirinya nggak bisa memenuhi ekspektasi semua orang, dan memiliki rambut lurus hanya membuatnya senang sesaat.
“Selama 6 tahun untuk memenuhi ekspektasi seseorang itu nyatanya nggak langsung membuat aku happy dan percaya diri juga, ternyata nggak menjamin. Di balik rambut yang diluruskan masih terdapat insekuritas kalau rambut ini tuh akan tumbuh-tumbuh lagi karena kan memang aslinya keriting,” jelas Agnes.
Dirinya mengaku bahwa butuh waktu yang cukup lama untuk bisa menerima keadaan dirinya. Susahnya berproses sampai menyadari dirinya keren dengan keadaan rambutnya baru ia rasakan ketika berkuliah. Sampai akhirnya ia menulis blog, dan berkat blog tersebut jiwa kepercayaan diri Agnes mulai terkumpul.
Senang bisa memberi manfaat
Salah satu konten yang kerap Agnes Oryza berikan adalah tentang perawatan rambut keriting. Salah satu alasan dirinya tetap mempertahankan rambut keringnya adalah banyak orang terutama mereka yang punya kondisi rambut yang sama merasa terinspirasi.
Mereka tetap mempertahankan bentuk asli rambutnya dikala gempuran treatment rambut lurus yang menjanjikan. Tanggapan dan respon dari merekalah yang membuat Agnes merasa senang.
“Itu lah yang membuat aku tersadar kalau konten yang aku buat ini ternyata berguna juga ya untuk orang lain, aku senang bisa memberikan manfaat untuk orang lain,” tutur Agnes.
Beauty standard yang mainstream bikin bosan
Menjadi seorang yang vokal membicarakan tentang kecantikan, bagi Agnes dunia kecantikan saat ini semakin menonjolkan karakter setiap orang. Jika dahulu orang-orang berlomba-lomba ingin memiliki kulit putih, rambut hitam lurus, dan badan yang langsing, bagi Agnes saat ini orang-orang mulai menerima keadaan dirinya sendiri.
“Bahkan kulit-kulit yang berjerawat saja sekarang sudah diangkat banget kan. Aku seneng sih sekarang orang-orang sudah mulai menerima perbedaan itu. Jadi nggak ada orang-orang yang berlomba-lomba menjadi fisik yang sama gitu. Kalau dulu tuh kaya bosan ujung-ujungnya orang looknya sama,” tuturnya sambil tertawa tipis.
Jadilah lebih percaya diri
Agnes juga berpesan kepada mereka yang sempat merasa insecure dan pernah berada di posisi yang sama dengan Agnes–di-bully karena tidak sesuai dengan standar kecantikan–untuk menunjukan kekurangan sebagai keunikan. Menurutnya, kita nggak bisa mengubah pendapat orang lain terhadap diri kita sendiri, percuma dan nggak perlu kalau kata Agnes.
“Tunjukin aja kalau punya rambut keriting itu adalah sebuah keunikan. Kamu bisa cantik dengan cara kamu sendiri yang penting dirawat, sehat dan sudah sisanya berkarya saja fokus. Toh orang juga akan lebih melihat kalau kita lebih PD itu kaya lebih keliatan, entah kenapa kalau kita insecure orang malah ngebully memang. Kalau udah PD mostly udah berkurang banget orang yang ngebully,” ungkap perempuan berdarah Jepang dan Jawa.
Sejalan dengan kampanye yang digaungkan Popbela #IAMREAL, Agnes meminta mereka lebih menerima dan mencintai dirinya sendiri. Walaupun tidak semudah yang dikatakan, alangkah lebih baik untuk mencobanya. Cari dan galilah sesuatu dalam diri sehingga kita bisa menemukan keunikan dari dalam diri yang bisa ditonjolkan.