9 Mitos Tentang Ketombe yang Selama Ini Kamu Percaya

Nomor 4 pasti sering kamu percayai

9 Mitos Tentang Ketombe yang Selama Ini Kamu Percaya

Ketombe merupakan salah satu masalah rambut yang bikin resah wanita. Namun, tahukah kamu mengapa bintik putih itu bisa muncul di antara helaian mahkotamu? Terlepas dari pendapat-pendapat yang diungkap oleh para ahli, ada berbagai macam mitos mengenai ketombe yang dipercayai banyak orang sampai sekarang. Apa saja?

mitos-ketombe-1-e5475e60c8bbd90a56101a876ed6c5b1.jpg
 

Sebenarnya, kulit kepala berminyak cenderung menghasilkan ketombe, Bela. Malassezia furfur, salah satu ragi yang ada pada kulit kepala, bersifat lipophilic. Artinya, itu menyukai sebum yang dihasikan kulit dan dapat berkembang jika ada (sebum) banyak. Produksi minyak berlebihan dapat menimbulkan dermatitis seboroik, yang memicu flakes.

mitos-ketombe-2-d4a2cc121a7d2d2c41b96d0bd7477911.jpg
 
"Karena ketombe biasanya berminyak, mengaplikasikan lebih banyak minyak justru akan membuat kulit kepala jadi lengket dan berminyak," ujar Anabel Kingsley, trichologist di Philip Kinglsey Trichological Clinic, "Menggosok minyak pada kulit kepala juga dapat menyebabkan iritasi," tambahnya seperti yang dikutip dari Self
 
mitos-ketombe-3-7f27907c8ec8ae4dd722fb280892db2f.jpg
 

Hati-hati Bela, pasalnya menyisir kulit kepala dengan kasar dapat menimbulkan rasa sakit dan menyebabkan pendarahan yang berujung pada infeksi.

mitos-ketombe-4-04b36a9f8df846fdf74ddfda773006b0.jpg
 

Sebaliknya, kamu harus keramas setiap hari untuk membersihkan ketombe dan kotoran. Jika nggak memungkinkan, kamu bisa mengaplikasikan clarifying toner. Selain itu, pilihlah sampo yang mengandung bahan aktif seperti piroctone olamine atau zinc pyrithione.

mitos-ketombe-5-0c7bd44937de265b9636c7f7cb9d38ec.jpg
 

"Mengaplikasikan masker eksfoliasi untuk kulit kepala satu-dua kali seminggu membantu mempercepat pemulihan dari kemunculan ketombe dan mencegah hal itu. Masker seperti ini mengangkat flakes dengan aman dan membantu mengembalikan tingkat pergantian sel kulit kembali sehat," jelas Kingsley. Namun, hindari penggunaan eksfoliator DIY yang mengandung sea salt karena dapat mengiritasi kulit. 

mitos-ketombe-6-e650be5eab11204980b060d83abb4e3d.jpg
 

Ada banyak hal yang bisa membuat kondisi kepala jadi lebih berketombe, seperti faktor genetik, stres, dan pola diet. Namun, rutinitas styling nggak termasuk ke dalamnya. Cukup pastikan kamu mencuci bersih rambutmu sesering mungkin.

mitos-ketombe-7-6831292f092077de56ec8f0867e7d879.jpg
 
Jika kulit kepalamu dalam kondisi buruk, itu dapat memengaruhi pertumbuhan rambut. Selain itu, ketombe yang tebal dan bersisik dapat menempel pada folikel rambut sehingga menyebabkan kerontokan.
 
mitos-ketombe-8-6d0a174275e89258749814641f819bd0.jpg
 
Keringat dan minyak berlebih saat cuaca panas memang jadi tempat ideal untuk munculnya ketombe. Namun, ternyata musim dingin juga bisa menyebabkan ketombe muncul karena orang-orang cenderung malas untuk keramas.
 
mitos-ketombe-9-1339b6e8ee5e5692bc6577fec78df13d.jpg
 

Dermatitis seboroik adalah kondisi yang menyebabkan ketombe dan pengelupasan kulit kepala. Ini biasanya nampak seperti "sel kulit yang tebal dan lengket, dan berwarna kuning." Itu bisa gatal dan juga inflamasi. 

Sembilan hal yang umum tentang ketombe ini adalah kesalahpahaman yang telah dipercaya kebanyakan orang, mungkin termasuk kamu, Bela. Lalu, bagaimana menghilangkannya? Sebenarnya, nggak ada produk yang mampu menuntaskan masalah ini. Namun, ada banyak yang dapat membantumu mengendalikan pengelupasan sel kulit dan malassezia furfur yang menyebabkannya, seperti sampo khusus. Jika nggak berhasil atau terasa memburuk, kamu bisa selalu berkonsultasi pada dermatologis.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved