Selain ketombe, masalah rambut yang sering mengganggu adalah kerontokan. Melihat banyaknya helai rambut di sela-sela sisir, atau tersangkut di saluran pembuangan air, atau bahkan tertinggal di bantal setelah berbaring sejenak, tentu membuat khawatir. Apa yang membuat rambutmu menjadi mudah rontok?
"Perempuan umumnya mengalami kerontokan semasa hidupnya, yang dapat dimulai pada awal usia 20-an," ujar Dr. Ken L. Williams Jr. D.O. FISHRS dari Orang County Hair Restoration, melansir dari Bustle, "Female Pattern Hair Loss (FPHL) menyumbang persentase lebih dari rambut rontok perempuan," lanjutnya. Alasan kerontokan tersebut bisa beragam, ada yang disebabkan kecenderungan genetik, ada pula yang disebabkan oleh faktor lingkungan. Ada tujuh sebab yang menjadi alasan kerontokan rambutmu. Apa saja?
Kulit kepala boleh jadi meluruhkan beberapa lapisan tambahan. Menurut para ahli, kerontokan di musim panas itu benar adanya. Penelitian menemukan kalau perempuan mengalami peningkatan kerontokan rambut karena folikel rambut memasuki fase istirahat, yang dikenal dengan istial Telogen Effluvium (TE). Ketika rambut terkena cuaca ekstrem, sebanyak 70% folikel rambut akan memasuki fase ini lebih awal yang menyebabkan lebih banyak rambut rontok dari biasanya.
Namun, ini bisa berarti rontok secara musim. Kamu nggak akan mengalami kerontokan yang parah ketika musim panas berganti menjadi musim dingin.
Vitamin itu penting, Bela. Selain menjaga tubuh tetap sehat, vitamin juga menjaga kesehatan rambut. Boleh jadi kerontokan yang kamu alami disebabkan oleh kekurangan nutrisi vitamin A dan D, zat besi, dan nutrisi pokok lainnya.
Faktanya, stres dapat menyebabkan kerontokan! "Fase istirahat yang dialami rambut kemungkinan bentuk kerontokan paling umum nomor dua. Fase tersebut dapat mulai sekitar 6 minggu sampai 3 bulan setelah kejadian yang menyebabkan stres atau trauma. Banyaknya rambut yang rontok merupakan hal yang nggak wajar untuk terjadi," ujar Dr. William.
Jadi jika baru saja mengalami suatu hal yang menyebabkan stres secara emosional dan menyadari rambut rontok lebih banyak dari biasanya, jangan khawatir. Kerontokan ini merupakan temporer atau nggak permanen. Namun, kamu dapat menemui dokter atau terapis jika merasa masih khawatir.
Mungkin kamu sangat senang menata rambut menjadi ponytail atau mengucirnya hingga membentuk hair bun. Namun, nggak ada salahnya untuk sesekali menggeraikannya secara bebas. Sebab, mengucir terlalu kencang dapat menyebabkan kerontokan, dan kondisi ini dinamakan dengan traction alopecia. Ini merupakan tipe kerontokan rambut yang terjadi ketika folikel rambut trauma karena merasa tertarik begitu kencang. Mengepang, mengucir tinggi, dan ekstensi rambut sering menjadi penyebab kerontokan ini.
Hormon dapat menyebabkan perubahan dalam tubuh. Namun ternyata, pil kendali kehamilan dapat menjadi alasan terjadinya kerontokan pada rambutmu. "Kerontokan rambut dapat terjadi selama atau setelah menggunakan kontrasepsi oral. Penting diingat kalau pengobatan atau terapi apapun yang dapat mengubah hormon perempuan, termasuk namun nggak terbatas pada kontrasepsi, dapat menyebabkan kerontokan rambut," ungkap Dr. William. Jika mengalami hal ini setelah meminum pil kontrasepsi secara rutin, kamu dapat menemui dokter untuk konsultasi lebih lanjut.
Perubahan hormon dapat terjadi ketika perempuan melahirkan. Banyak perempuan yang mengeluh mengalami kerontokan rambut setelah melahirkan anaknya. Namun tenang saja, rambutmu akan kembali tebal seperti semula. Sebab sama seperti stres, kerontokan seperti ini hanya bersifat sementara.
Masih karena hormon, namun kali ini terjadi ketika perempuan mengalami menopause-nya. Saat menopause, level estrogen dan testosteron mengalami perubahan yang menyebabkan banyak hal, salah satunya adalah penipisan rambut serta kerontokan. Ini pun merupakan hal umum yang terjadi pada perempuan.
Kerontokan rambut sebenarnya dapat diatasi, kok. Mulai dengan menemukan penyebabnya untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui sebab dan langkah terbaik untuk mahkotamu.