"Kami nggak nyangka sih kak, orang-orang ternyata antusias banget sama Lazada Women's Fest, bahkan sampai nyentuh puluhan ribu pengunjung," celetuk tim Lazada Women's Fest saat memasuki JIEXPO Convention Centre & Theatre.
Salah satu festival yang menghiasi akhir tahun, Lazada Women's Fest terlihat berjalan selama tiga hari berturut-turut dari tanggal 11-13 November 2022. Pada hari ketiga Lazada Women's Fest kiranya patut diacungi jempol. Lantaran, festival musik sekaligus talkshow tersebut, diisi dengan topik cukup menarik dan ternyata memberi banyak insight baru, Bela.
Apalagi, saat kita mendengar obrolan tentang bagaimana mencari spotlight di dunia internasional, satu hal yang seru namun begitu menantang untuk diikuti. Berangkat dari hal tersebut, maka hadirlah sosok Sindy Nur Fitri selaku Indonesian Diplomat for the United Nations dan Rini Sugianto yang berprofesi sebagai Senior 3D Animator at NVIDIA, US. Keduanya, ternyata memiliki rekam jejak cukup bersinar di kancah internasional.
Kiat ekspos diri di dunia internasional
"Punya keberanian dan terus up skill jadi pegangan yang penting, karena jangan sampai maju tanpa bekal. Lalu, menambah kemampuan berbahasa asing (bahasa Inggris), karena paling mudah berkomunikasi di dunia Internasional menggunakan bahasa Inggris," pungkas Sindy Nur Fitri saat ditanya mengenai bagaimana langkah awal Gen-Z agar bisa masuk di dunia internasional.
"Ekspos diri kita dengan pekerjaan yang lingkupnya internasional, agar mendapat macam-macam prespektif global. Ini juga jadi hal yang terlihat sepele namun harus terus dilakukan, yaitu mampu melihat apa yang jadi pembeda dari diri kita," lanjutnya. Haus akan keinginan selalu belajar masuk dalam daftar langkah awal supaya bisa menempatkan diri di persaingan internasional.
Senada dengan hal tersebut, Rini Sugianto selaku Senior 3D Animator yang hampir 20 tahun berkecimpung di New York, juga memberi catatan penting jika memang para generasi muda tertarik untuk melangkah maju ke kancah global. Hal pertama yang ia ungkapkan adalah tentang mengubah mindset.
"Mindset jadi hal yang penting, karena kita sekarang berada di dunia global. Misalkan saja seperti saya seorang animator, kalau dulu saya kebiasaan cuma lihat layar komputer dan fokus terhadap diri saya sendiri. Namun sekarang, karena ada media sosial jadi kita bisa belajar soal trend, kualitas pekerjaan yang bagus seperti apa dari sana (media sosial)," ujar animator yang juga pernah ikut penggarapan film Avengers.
UMKM dobrak pasar lokal hingga internasional
Melihat obrolan seru di talkshow sesi pertama, tim Popbela akhirnya memutuskan untuk tetap mengikuti talkshow sesi kedua yang membahas tentang bisnis kecil, namun berkontribusi besar. Secara lebih rinci, sesi talkshow ini dimulai pukul 12.15 WIB, mengundang Teten Marzuki (Menteri UMKM), Shirley Oslan (Co-founder Mad For MakeUp), Haikal Bekti (SVP Traffic Operations & Seller Engagement, Lazada ID), hingga Putri Tanjung.
Jika membahas bisnis kecil yang kini mampu meningkatkan berbagai lini di masyarakat Indonesia khususnya perekonomian, maka dapat dimulai dari merek lokal yang perlahan bisa mendobrak pasar lokal hingga internasional. Apalagi saat usai krisis tahun 1997 – 1998, UMKM ternyata membantu perekonomian Indonesia.
"Jadi, motor ekonomi kita itu sebenarnya masyarakat Indonesia sendiri. Banyak orang kini sadar bahwa produk buatan Indonesia tak kalah kualitasnya dengan produk luar negeri," tutur Haikal Bekti selaku SVP Traffic Operations & Seller Engagement, Lazada ID.
Melengkapi pernyataan mengenai kesadaran masyarakat Indonesia yang mulai tahu bahwa merek lokal juga berkualitas, mendapat tanggapan langsung dari Shirley Oslan selaku Co-founder Mad For MakeUp. Diketahui, bahwa perempuan ini hampir enam tahun ikut membangun bisnis kosmetik yang kini juga merambah ke dunia skincare.
"Nilai plus yang dimiliki brand lokal Indonesia yaitu bisa mudah mengetahui betul target market. Jadi, kalau kita bisa lebih tahu kebutuhan masyarakat, maka kita bisa mengeluarkan produk yang dapat menjadi solusi dan selalu ditunggu-tunggu kehadirannya," pungkas Shirley Oslan.
Pesona Rizky Febian dengan aksi panggungnya
Usai hampir dua jam mengikuti talkshow, akhirnya penampilan salah satu musisi yang banyak ditunggu-tunggu penonton tiba. Rizky Febian tampil epik menyanyikan beberapa lagu pamungkasnya. Ia tak lupa membawakan lagu "Kesempurnaan Cinta" yang ternyata masih menjadi favorit para penonton.
Menjadi kejutan yang cukup manis saat Iky--nama sapaannya--juga mengajak Mahalini Raharja ikut bernyanyi di atas panggung Lazada Women's Fest. Keduanya duet dalam lagu "You're Mine". Penampilan duo sejoli ini benar-benar mampu menyentuh hati.
Menilik kunci pemasaran suatu produk
Cukup asyik menikmati penampilan Rizky dan Mahalini, akhirnya waktu talkshow sesi ke tiga hadir di depan mata. Pada topik marketing essentials for beauty brand ini cukup spesial karena menghadirkan tiga perempuan yang sangat kental dengan sapaan womenpreuner. Di antaranya ada, Hanifah Ambadar (CEO Female Daily Network), Joanne Victoria (Head of Marketing at PT. Luxury Cantika Indonesia atau Luxcrime), dan Intan Ayu Kartika (CMO Lazada Indonesia).
Jika berbicara mengenai pemasaran apalagi di bidang penjualan produk kecantikan, maka hal yang biasanya sangat diperhatikan adalah tentang tampilan produk yang mampu menarik hati.
"Kalau berbicara tentang strategi pemasaran memang sangat banyak, apalagi sekarang semuanya serba lebih mudah. Namun, apapun cara pemasaran sebuah produk, menurut saya sangat penting memikirkan istilah pandangan dari mata turun ke hati. Karena produk beauty akan lebih mampu bersaing saat memiliki pengemasan dan kualitas yang bagus," jelas Joanne Victoria selaku Head of Marketing at PT. Luxury Cantika Indonesia (Luxcrime).
Melengkapi seputar cara pemasaran produk agar lebih menarik banyak konsumen di pasaran, maka menurut Intan Ayu Kartika (CMO Lazada Indonesia), para pelaku usaha harus ingat bahwa sekarang peran Key Opinion Leader (KOL) terhitung penting. Sebagai informasi, KOL adalah seseorang yang ahli terhadap industri atau bidang tertentu sehingga pendapatnya didengar. Di dunia nyata, mereka sosok yang dipercaya dan dihormati sehingga komunikasi yang terjadi lebih banyak secara langsung dengan para pengikutnya.
Maka melihat hal tersebut, sebelum menutup talkshow Hanifah Ambadar (CEO Female Daily Network) juga menambahkan kalau sangat penting kiranya untuk membangun fleksibilitas dalam bekerjasama. Tak membatasi lingkup pemasaran yang hanya berpacu dalam satu lingkaran saja, apalagi di era digital lebih menyenangkan jika berkolaborasi dalam memasarkan suatu usaha.
Menutup malam bersama Idgitaf & Maliq & D'essentials
Sebelum bergegas pulang, tentunya tim Popbela tak lupa untuk menikmati penampilan dari Idgitaf dan Maliq D'essentials. Cukup menikmati aksi panggung dari Idgitaf di penghujung sore, apalagi saat menyanyikan lagu bertajuk "Takut".
Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak seindah yang kukira
Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak sekuat yang kukira
Menutup malam, lagu bernuansa jazz dari Maliq & D'essentials sangatlah dinanti para pengunjung. Bahkan, saat dinyanyikannya lagu "Coba Katakan" ruang festival terasa begitu penuh. Apalagi, saat sang vokalis Angga Puradiredja dan Rivani Indriya Suwendi sangat mampu menghidupkan suasana panggung.
Itulah, keseruan hari ke tiga Lazada Women's Fest, apakah kamu datang juga menikmati rangkaian acaranya, Bela? Tulis lewat kolom komentar, ya!